MAKASSAR – Unit Lingkungan Hidup DPP WI mengadakan Webinar Ketahanan Pangan III dengan tema “Diversifikasi Nutrisi: Kelor sebagai Konsumsi Harian Bangsa” secara virtual, Sabtu (27/03/2021).
Tampil sebagai narasumber, Prof Veni Hadju, ahli gizi dan guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, dan narasumber ke dua adalah praktisi kelor, H. Kamaruddin dari PT. Moringa Organik Indonesia untuk perwakilan Sulawesi Selatan.
Webinar ketahanan pangan III ini dibuka secara resmi oleh Ariesman M, Ketua Unit Lingkungan Hidup DPP WI yang juga bertindak sebagai keynote speaker.
Dalam penyampaiannya, Ariesman mengatakan, kelor ini memiliki nilai nutrisi yang tinggi namun belum dijadikan sebagai pangan alternatif utama dan produk bisnis. “Oleh karena itu, kelor bisa menjadi tanaman prioritas utama untuk konsumsi pangan keluarga sebagai diversifikasi nutrisi,” papar Ariesman.
Masing-masing Narasumber kemudian menyampaikan ulasan materi masing-masing, dengan gambaran umum materi yakni, Prof Veni Hadju membuktikan dalam penelitiannya bahwa kelor sangat baik untuk penderita anemia dan stress khususnya pada Ibu Hamil. Adapun H. Kamaruddin menyampaikan standarisasi yang ditetapkan oleh PT. MOI untuk dapat memenuhi standarisasi ekspor produk kelor.
Di sela sesi tanya jawab, Ustaz Syaibani Mujiono selaku Sekretaris Jenderal DPP WI memberikan arahan agar Unit LH DPP dapat mengakomodir seluruh DPW/DPD Wahdah Islamiyah se Indonesia untuk tindak lanjut pengembangan tanaman kelor.
Melalui Webinar ketahanan pangan ini, Ariesman selaku Ketua Unit Lingkungan Hidup DPP WI mengatakan, akan senantiasa mengedukasi pengurus dan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemanfaatan lahan untuk pemenuhan pangan dan peningkatan pada sisi finansial melalui program berbasis lingkungan hidup sebagai pengejawantahan amanah sebagai Khalifah Allah di muka bumi.
“Melalui webinar tersebut, ada beberapa follow-up yang didapatkan oleh Wahdah Islamiyah, antara lain adanya peluang kerjasama dengan PT. MOI, adanya semangat dan upaya pemanfaatan lahan di berbagai daerah di Indonesia, serta terbuka media konsultasi tentang manfaat besar bagi kesehatan terkait tanaman KELOR,” tutur Ariesman.
Sebanyak 104 peserta hadir dalam kegiatan ini yang berasal dari seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua. (*/HRD)