(Depok-wahdah.or.id)- “Setiap pengikut Nabi Muhammad adalah Da’i”. Demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Pusat Ustad Muhammad Zaitun Rasmin pada pengajian Cahaya Hati di Masjid Al Ittihad Cimanggis Depok pada hari Rabu (13/4). “Setiap Muslim adalah da’i atau juru dakwah di jalan Allah”, ucapnya.
Ustad Zaitun juga mendasarkan pernyataannya tersebut pada Surat Yusuf ayat 108; “Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, . . . “. (terj. Qs. Yusuf:108). “Bila kita baca dan renungkan ayat tersebut kita akan temukan makna itu, da’wah merupakan jalan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pengikutnya”, terang ustaz Zaitun. “Jadi, pada hakikatnya seluruh pengikut Nabi adalah juru dakwah yang meyampaikan kebenaran kepada ummat manusia”, tegasnya.
Menurut ustad yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah (WI), makna ini sejak awal telah dipahami oleh kaum muslimin. “Tanggung jawab da’wah tersebut telah disadari oleh para sahabat ketika masuk Islam. Mereka tidak pernah masuk pada perdebatan apakah dakwah fardhu ‘ain atau fardhu kifayah”, jelasnya. Karena mereka semua menyadari bahwa Da’wah merupakan tugas dan kewajiban setiap Muslim.
Sayangnya ibadah yang mulia ini kurang mendapatka perhatian serius dari kaum Muslimin. Padahal da’wah merupakan jalan dan kunci kejayaan ummat ini. “Semangat berdakwah kita bisa menjadikan Islam lebih kuat dan tersebar”, ujar Ustad yang juga merupakan Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini . “Kalau kita tidak perduli pada dakwah kondisi kaum Muslimin akan mengalami penurunan”, pungkasnya. (sym).