Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Saya ingin bertanya, bagaimanakah dalam islam jika ada seorang wanita yang belum menikah mendapatkan beasiswa untuk kuliah keluar negeri. Dan mengambil beasiswa tersebut tanpa ditemani oleh mahramnya?

Dari HN- Makassar

Jawaban:

Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh

Secara asal bagi kaum wanita adalah tinggal di rumah dan tidak banyak keluar tanpa ada udzur atau alasan yang syar’i..
Allah berfirman :
(33). وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖوَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وأطعن الله وَرَسُولَهُ ۚإنما يريد اله لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta`atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Rasulullah bersabda :
إن المرأة عورة فإذا خرجت استشرفها الشيطان وأقرب ما تكون من وجه ربها وهي في قعر بيتها
“Wanita adalah aurat dan jika ia keluar dari rumahnya maka ia akan diperindah oleh syaitan dan seorang wanita lebih dekat dengan wajah Tuhannya ketika ia berada di dalam rumahnya”. (HR. At-Thabrany dan dishahihkan oleh Al-Albani -rahimahullah-)

Begitu pula dalam persoalan safar, seorang wanita tidaklah boleh bepergian tanpa ditemani oleh mahramnya, sebagaimana kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم : لا يَحِلُّ لامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُسَافِرَ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ إلاَّ وَمَعَهَا حُرْمَـةٌ .
وَفِي لَفْظِ للْبُخَارِيِّ : أن تُسَافِرُ مَسِيرَةَ يَوْمٍ وليلة إلاَّ مَعَ ذِي مَحْرَمٍ .

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu beliau berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “tidaklah halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat melakukan perjalanan dengan jarak sehari semalam melainkan disertai dengan Mahram”..

Dan larangan diatas mencakup seluruh jenis safar baik dalam rangka ibadah atau untuk kebutuhan dan kepentingan yang lain dan termasuk pula yang disebutkan dalam pertanyaan diatas, apatah lagi jika safarnya bukanlah sesuatu yang darurat seperti menuntut ilmu yang bisa ia dapatkan walau tidak bepergian jauh.

Wallahu a’lam

Dijawab oleh ust. Harman Tajang, Lc, M.H.I
(Alumni Fakultas Dirasaat Islamiyah Universitas Internasional Afrika Sudan Tahun 2008 M dan Sekretaris Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Periode 1437-1442 H)

————–

Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke ➡ https://wahdah.or.id/konsultasi-agama/

Artikulli paraprakShalat Sunnah Dengan Lebih Dari Satu Niat
Artikulli tjetërSesuai Kebiasaanmu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini