Waktu wajib membayar zakat fithri ialah sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya ‘Idul Fithri, sampai sebelum kaum muslimin pergi untuk shalat Ied. Hal ini berdasarkan hadits Umar:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَمَرَ بِزَكَاةِ الْفِطْرِ أَنْ تُــؤَدَّى قَــبْلَ خُرُوجِ الــنَّــاسِ إِلَى الصَّلاَةِ رواه البخاري و مسلم
Artinya : ”Adalah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan zakat fithri agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar ke lapangan untuk melakukan sholat ‘Ied” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bertolak dari hal ini, maka :
-
Seseorang yang meninggal dunia sebelum terbenamnya matahari, sekalipun hanya beberapa detik saja dari terbenamnya matahari tersebut, maka tidak terkena kewajiban menunaikan zakat fithri. Namun jika ia meninggal setelah terbenamnya matahari maka ia wajib menunaikan zakatnya.
-
Seseorang yang dilahirkan sebelum terbenamnya matahari, sekalipun hanya beberapa detik saja maka ia wajib dibayarkan zakatnya, namun jika dilahirkan setelah terbenamnya matahari ia tidak terkena kewajiban menunaikan zakat fithri .
Waktu pembayaran zakat fithri ini terbagi menjadi dua, yakni : waktu yang utama dan waktu yang sifatnya boleh.
Waktu utama adalah pagi hari ‘Iedul Fithri sebelum pelaksanaan shalat ‘Ied. Dasarnya adalah hadits yang disebutkan dalam Shahih Bukhari yang berasal dari hadits Abu Said Al Khudri bahwa ia berkata : “Di zaman Nabi, kami mengeluarkan zakat fitrah pada hari raya Iedul Fithri satu sha’ makanan”. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata : “Bahwa nabi memerintahkan penyeluran zakat fitrah sebelum orang – orang keluar menunaikan shalat ‘Ied”.
Sedangkan waktu yang boleh adalah membayar zakat fithri satu atau dua hari sebelum ‘Ied, hal ini sebagaimana yang dikatakan Nafi’ rahimahullah :
فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يُعْطِي عَنْ الصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ حَتَّى إِنْ كَانَ لِيُعْطِي عَنْ بَنِيَّ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَــنْـهُـمَا يُعْطِيهَا الَّذِينَ يَقْــبَـلُونَهَا وَكَانُوا يُعْطُونَ قَـبْلَ الْفِطْرِ بِيَـوْمٍ أَوْ يـَـوْمَــيْنِ
Artinya : “Adalah Ibnu ‘Umar radhiallahu anhuma membayarkan zakat fithri untuk anak-anak dan orang dewasa, dan adalah beliau membayarkan zakat fithri anak-anakku, dan beliau radhiallahu anhuma memberikan kepada yang berhak menerimanya. Dan mereka membayar zakat fithri itu sehari atau dua hari sebelum ‘Ied” .(HR. Bukhari)
Maka barangsiapa yang membayarnya di luar waktu tersebut, maka ia bukanlah zakat fithri yang diterima dan barangsiapa yang memberikannya (zakat fithri) sebelum shalat ‘Ied, maka itu merupakan zakat fithri yang diterima. Sedangkan orang yang memberikannya setelah shalat, maka yang demikian itu berarti salah satu bentuk sedekah.