(Sidrap-wahdah.or.id)- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah (WI) Sewilayah Ajatappareng (Pinrang, Pare-pare, Sidrap, dan Enrekang) menggelar Tabligh Akbar bersama pada hari Jum’at (12/12) di Masjid Raya Pangkajene Sidrap Sulawesi Selatan. Tema yang diangakat dalam Tabligh Akbar ini adalah “Indahnya Sikap Pertengahan; Menyikapi Fenomena Tahdzir Antara Sikap Berlebihan dan Meremehkan”. Hadir sebagai nara sumber, Ustad Harman Tajang, Lc, M.HI (Anggota Ikatan Ulama Muslim Sedunia).
Dalam paparanya Ustad Harman menyampaikan bahwa bersikap pertengahan merupakan perkara yang sangat ditekankan dalam syariat. Islam sebagai agama rahmat (kasih sayang) tidak menghendaki pemeluknya berlebihan dalam menjalankan Ibadah dan tidak pula terlalu bermudah-mudahan atau bersikap meremehkan. Sifat pertengahan harus selalu diutamakan dalam menyikapi suatu perkara, karena demikianlah tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Menurutnya, Ahlu sunnah wal jama’ah sebagai kelompok yang telah mendapatkan tazkiyah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam salah satu cirinya adalah bersikap pertengahan dalam segala aspek. Pertengahan dalam akidah dan manhaj serta mulia dengan akhlaknya. Dalam soal dosa besar, mereka pertengahan antara khawarij, murji’ah dan mu’tazilah. Mereka tidak mudah mengkafirkan pelaku dosa besar sebagaimana akidah khawarij. Tidak pula berkeyakinan bahwa dosa besar tidak mempengaruhi keimanan seseorang, sebagaimana pemahaman murjiah dan tidak pula sebagaimana pemahaman mu’tazilah bahwa pelaku dosa besar kedudukannya antara dua manzilah, yaitu antara kafir dan beriman akan tetapi pelakunya kekal di neraka.
Adapun ahlu sunnah Waljama’ah, selalu menempatkan sesuatu seusuai kedudukannya. Bahwa pelaku dosa besar adalah seorang muslim yang kurang keimanannya. Jika Allah menghendaki Allah akan mengazabnya dan jika Allah menghendaki Allah akan mengampuninya. Ahlu sunnah adalah kelompok yang adil, selalu berusaha menghukumi seseorang dengan tidak mengedepankan hawa nafsu dan kebodohan. “Inilah karekteristik ahlu sunnah wal jama’ah yang mulia, yang membedakannya dengan beberapa kelompok sesat”, tegasnya. (Makalah selengkapnya dapat didowndolad pada laman DPD WI Sidrap (http://www.wahdahsidrap.com/2014/12/indahnya-sikap-pertengahan.html).
Tabligh Akbar ini dihadiri oleh kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah Se-Ajatappareng, bahkan ada yang datang dari Soppeng dan Wajo. Selain itu hadir pula perwakilan pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh Agama. Diantaranya Kepala kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidrap, Drs. Kaharuddin Aras, MM; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Sidrap, KH. Fatahuddin Sukkara; Anggota DPRD Sidrap, H. Abdurrahman Pabbaja (Fraksi PKS), dan tokoh-tokoh lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Sidrap menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada DPD WI Sidrap yang mengadakan kegiatan-kegiatan Keislaman yang sifatnya umu. “Saya mengapresiasi dan mendukung Wahdah Islamiyah yang telah mengadakan pengajian-pengajian umum. Mestinya kegiatan tabligh akbar seperti ini dihadiri masyarakat”, terangnya. (Lap: Arw/Red:Sym)