Da’i Perintis di Ibukota Kalimantan Tengah
Kota Palangka Raya atau Palangkaraya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kotaProvinsiKalimantan Tengah. Palangka Raya merupakan kota dengan luas wilayah terbesar di Indonesia. Dengan banyaknya kemacetan lalu lintas di Jakarta, pada akhir bulan Juli dan awal Agustus 2010, muncul beberapa wacana untuk memindahkan Ibukota Indonesia ke Palangkaraya. Luas Palangkaraya setara 3,6 x luas Jakarta.
Merintis Dakwah Di Palangkaraya.
Gerakan dakwah tidak pernah sepi terutama di pusat-pusat perkotaan. Di mana banyak komunitas kaum muslimin, di situ pulalah gerakan dakwah Islamiyah diusung oleh para da’i baik secara pribadi-pribadi maupun secara kelembagaan/organisasi.
Tercatatlah lembaga dakwah Islam di Palangkaraya selain Muhammadiyah dan NU seperti Hidayatullah, MTA (majelis tafsir Al-Qur’an ), BKPRMI, serta yayasan-yayasan Islam lokal yang berusaha memberikan bimbingan dan pencerahan kepada kaum Muslimin.
Sebagai sebuah ormas Islam yang sangat konsen terhadap pembinaan kaum muslimin di seluruh Indonesia, maka Wahdah Islamiyah telah bertekad hingga tahun 2015 sudah aksis dakwah di seluruh ibukota propinsi di Indonesia; maka melalui program da’i perintis dikirimlah da’i-da’i ke kota Palangkaraya. Dua orang da’i dari KKI Gowa 3 berangkat memenuhi tugas yang mulia ini selama 3 pekan, kemudian disusul oleh seorang da’i pengganti.
Silaturrahmi dan Kunjungan.
Kegiatan utama di awal-awal keberadaan da’i di Palangkaraya adalah silaturrahmi dan kunjungan-kunjungan dalam rangka memperkenalkan dakwah yang diusung oleh Wahdah Islamiyah dan mencari kenalan-kenalan yang bisa diajak kerjasama memikul dakwah dan mau terlibat dalam pembinaan-pembinaan yang ditawarkan.
Jamaah musholla At-Taqwa menerima dengan baik program-program dakwah yang ditawarkan terutama Dirosa, terbentuklah satu kelompok Dirosa. Silaturrahmi juga kepada pemerintah setempat, seperti Kementrian Agama, Kesbangpol dan bertemu dengan Walikota Palangkaraya. Tanggapan mereka sangat bagus dan mendukung terhadap gerakan dakwah ini. Silaturrahmi ke kampus-kampus telah dilakukan ke Universitas Muhammadiyah dan Universitas Negeri Palangkaraya. Geliat dakwah di dua kampus tersebut sudah cukup ramai.
Begitu pula silaturrahmi ke lembaga-lembaga Islam di Palangkaraya, telah dilakukan seperti Yayasan Islam As-Sunnah, Pesantren Hidayatullah, Panti Asuhan Budi Mulia, BKPRMI bahkan ke DPW PKS Kalteng. Respon mereka sangat bagus bahkan BKPRMI sangat tertarik dengan dengan program Dirosa. Da’i perintis Palangkaraya ditantang untuk mendatangkan Penulis Dirosa ke Palangkaraya guna memberikan pelatihan Dirosa kepada para guru agama se-Palangkaraya pada awal Juni depan.
Masyarakat Pimjamkan Motor dan Ingin Dibangunkan Masjid
Tercatat 3 orang yang sudah mulai tertarik dengan gerakan dakwah yang diusung Wahdah Islamiyah. Bahkan mereka telah mendukung, memberikan fasilitas, menjadi penunjuk jalan dan menjadi mediator dalam memperkenalkan dakwah Wahdah Islamiyah. Sebuah sepeda motor dipinjamkan, bahkan satu kelompok Dirosa di kantor Pajak terbentuk atas jasa beliau-beliau ini.
Pak Yoyo (salah satu dari 3 orang) sangat berkeinginan untuk membangun masjid di lahan depan rumahnya. Keinginan ini telah lama terbetik dalam sanubarinya, karena masjid ini sangat strategis dan sangat jauh dari masjid yang terdekat. Oleh karena itu beliau sangat berharap kepada DPP Wahdah Islamiyah agar masjid ini dapat diwujudkan agar bisa menjadi pusat ibadah dan pusat pembinaan masyarakat muslim. Fotocopy sertifikat tanah untuk masjid telah diserahkan kepada da’i yang telah kembali ke Makassar.
Kegiatan dakwah yang berhasil dijalankan adalah mengajar Dirosa, mengisi kultum tiap subuh di musholla At Taqwa, serta mengajar di TK-TPA .Kegiatan dakwah dan Program lanjutan
Da’i perintis Palangkaraya angkatan pertama telah kembali ke Makassar, sekarang sedang bertugas i da’i angkatan kedua. Titik tekan kegiatan selain silaturrahmi lanjutan adalah mempersiapkan, melatih tenaga pengajar Dirosa sebagai persiapan untuk melanjutkan pengajaran Dirosa di dua tempat ( Musholla At Taqwa dan Kantor Pajak), juga mulai merintis kelompok tarbiyah.(kom/*)