Tabligh akbar DPP Wahdah Islamiyah kembali diadakan, kali ini dengan mengambil tema “Penaklukan Konstantinopel Pelajaran dan Hikmah”. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Kampus Unhas sabtu 30 shafar 1434 H / 12 Desember 2013 M ini dihadiri ribuan kader Pengurus dan simpatisan Wahdah Makassar dan sekitarnya.
Acara tersebut diawali dengan pemutaran film pengukuhan 17 Provinsi di lanjutkan dengan film dokumentasi TPM (Tim Penanggulangan Musibah) dalam membantu masyarakat yang mengalami banjir di kecamatan manggala dan sekitarnya baru-baru ini.
“Dengan masuknya fajar di tahun 2013 alhamdulillah program nasional dengan pembukaan cabang di 17 provinsi yang di canangkan tiga bulan lalu terlaksana dengan taufiq dari Allah subhanahu wa ta’ala “. Ungkap Ketua Umum Wahdah Islamiyah mengawali materi tabligh akbar.
Wakil Ketua MIUMI ini juga memberikan pesan kepada para kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah maupun masyarakat secara umum agar senantiasa waspada menghadapi fenomena alam akhir-akhir ini dan mengingatkan bahwa musibah yang paling parah adalah musibah pada agama. “Ada dua musibah ada musibah yang merupakan ujian dan ada musibah yang merupakan teguran atau azab dan yang lebih parah dari itu adalah musibah pada agama kita inilah musibah yang sesungguhnya”. Ujarnya.
Dalam lanjutan materinya tentang penaklukan konstantinopel, banyak hal yang bisa diambil pelajaran dan hikmah mulai dari masa kecil Sultan Muh. Al Fatih hingga beliau menaklukkan kota tersebut yang sekarang bernama kota Istanbul di Turki.
Diakhir acara wakil ketua komisi luar negeri MUI Pusat ini menjelaskan tentang program nasional WI selanjutnya yaitu perintisan dakwah di 22 kabupaten yang ada di pulau Sulawesi, diantaranya 14 kota kabupaten di Sulawesi Utara, tiga kabupaten di provinsi Gorontalo, dua kabupaten di Sulawesi Tengah, dua Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Usai acara inti masuk dengan penggalangan dana dengan terkumpul kurang lebih 41 juta. Insya Allah dana ini akan dipakai untuk biaya operasional untuk pembukaan dakwah di daerah perintisan tersebut.