MAKASSAR, wahdah.or.id – Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah ustaz Muhammad Zaitun Rasmin menegaskan, bahwa organisasi yang ia pimpin lebih banyak difokuskan pada pembinaan intensif dan dakwah secara umum. Menurutnya, fokus ini sangat diperlukan untuk memperkuat pondasi umat Islam, terutama dalam menghadapi serangan yang semakin gencar terhadap aqidah dan akhlak umat.
“Karena memang kami berharap sisi ini yang sangat perlu kita kuatkan, terutama di era global ini, bahkan di era sebelumnya di mana serangan terhadap pondasi umat kita begitu gencar. Jika tidak kita perkuat, maka bisa roboh,” ungkap Ustadz Zaitun dalam sambutannya pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XVII Wahdah Islamiyah yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/12/2024).
Ustadz Zaitun menyoroti berbagai serangan yang mengancam umat, seperti masalah aqidah, akhlak, narkoba, pornografi, dan judi online. Ia menilai bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, salah satu langkah yang perlu diambil adalah memperkuat tarbiyah dan pembinaan intensif bagi umat Islam.
“Harus ada generasi-generasi rabbani yang kuat, yang siap menghadapi segala tantangan itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga berharap Mukernas Wahdah Islamiyah ke XVII ini dapat memperkuat kolaborasi antara internal dan eksternal organisasi, dengan tujuan menguatkan umat dari sisi aqidah dan akhlak. “Kami berharap bisa lebih solid dan lebih kuat kolaborasi ini untuk mengatasi keluhan dan keprihatinan umat kita,” paparnya.
Lebih lanjut, Ustadz Zaitun juga mengingatkan pentingnya peran tarbiyah keluarga dalam menghadapi serangan terhadap umat. Ia menilai serangan yang begitu dahsyat tidak hanya menyasar individu, tetapi juga keluarga. “Serangan ini tidak hanya mengenai individu, tetapi juga keluarga. Mereka ingin merusak keluarga-keluarga di dunia Islam, seperti keluarga-keluarga di Barat,” ujarnya.
Sebagai langkah untuk mengatasi tantangan tersebut, Wahdah Islamiyah telah mengangkat persoalan ketahanan keluarga sebagai salah satu prioritas dalam program 2025. Program ini, yang sudah dimulai sejak Mukernas tahun lalu dan Muktamar, bertujuan untuk memperkuat keluarga-keluarga umat Islam agar dapat menghadapi tantangan zaman dengan lebih baik.
“Alhamdulillah, kami mengangkat persoalan ketahanan keluarga sebagai salah satu program utama yang harus dikedepankan,” pungkasnya.