DONGGALA, wahdah.or.id – Relawan Wahdah Islamiyah tiba di posko pengungsian di Desa Limboro, Kec. Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Jumat (12/10).
Setiba di lokasi, tim segera membuat tenda, kemudian melaksanakan shalat Maghrib secara berjamaah, dilanjutkan dengan pengajian perdana bersama anak-anak di posko pengungsian.
Menurut Andi Rahman (43), tokoh pemuda setempat, semenjak terjadinya gempa, anak-anak yg ada di tiga desa mulai putus sekolah.
Dia melanjutkan, anak-anak awalnya mengaji di kampung, setelah gempa mereka trauma sehingga bisa melupakan bacaan al-Qur;annya, termasuk hafalan Al-Qur’an.
“Kami bersyukur ada relawan, sehingga mereka bisa kembali mengaji sebagaimana biasa sehingga traumanya bisa hilang,” ungkapnya.
Kondisi posko pengungsian ramai ibarat pasar malam.
“Hanya saja karena mushalla yang digunakan untuk shalat dan pengajian yang akan dimulai oleh relawan , tidak memiliki penerangan dan pengeras suara. Sehingga sedikit menyulitkan untuk beribadah, termasuk untuk mengumandangkan adzan,” ucap Irfan, relawan Wahdah Islamiyah.
“Kami sangat butuh alat penerangan agar anak-anak bisa maksimal dalam belajar,” tambahnya.[]