Wahdah Islamiyah (WI) mengadakan Tabligh Akbar di Masjid Raya Makassar pada Ahad 5 Jumadal Awwal 1437 H (14/02). Dengan tema “Sejuta Cinta untuk Indonesia” Tabligh Akbar ini juga menjadi momen untuk melaunching Muktamar III Wahdah Islamiyah.
Menurut ketua Steerring Comitte (SC) Muktamar, ustadz DR. Rahmat Abdul Rahman, Lc. MA. bahwa muktamar ke III WI ini akan berlangsung insyaAllah di Jakarta pada 12-15 Syawal 1437 (17-20 Juli 2016). Pembukaan akan dilaksanakan di masjid Istiqlal dan muktamar sendiri berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede.
Ustadz Rahmat mengajak kepada para kader, simpatisan dan kaum muslimin secara umum untuk turut menyukseskan perhelatan akbar yang akan diikuti lebih dari 3600 pengurus dari DPP, DPD dan DPW WI tersebut.
“Tema yang kita angkat dalam muktamar ini adalah Mewujudkan Indonesia Damai dan Berperadaban dengan Islam yang Wasathiyah”, ungkap ustadz Rahmat yang juga ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.
Ketua Umum Wahdah Islamiyah, ustadz DR (HC). Muhammad Zatun Rasmin, Lc.MA. yang menjadi pembicara Tabligh Akbar menjelaskan tentang makna Islam yang wasathiyah. Menurutnya, Islam Wasathiyah yang dimaksud adalah Islam pertengahan dari dua kutub ekstrim yang ada saat ini. Dua kutub itu adalah ekstrim kanan atau terorisme, dan ekstrim kiri atau liberalisme.
Terkait tema tabligh Akbar yang diangkat Ustadz Zaitun menegaskan bahwa cinta tanah air adalah cinta tabi’i (alamiah) yang dibolehkan dalam Islam, sebagaimana cinta kepada saudara, anak, istri, orang tua dan lainnya. “Hanya saja jangan sampai cinta tersebut menghalangi cinta kita kepada Allah.” Ungkap Wakil Sekjen MUI tersebut.
Ustadz Zaitun mencontohkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai negeri Makkah sebagaimana yang beliau ungkapkan saat akan berhijrah ke Medina. Namun cinta tersebut tidak menghalangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melaksanakan perintah Hijrah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ustadz Zaitun juga mengingatkan pentingnya berdakwah dengan cinta. Menurutnya seorang dai dalam berdakwah hendaknya tidak sekedar untuk iqamatul hujjah, sekedar agar dakwahnya sampai tapi juga berusaha dengan sabar agar dakwahnya diterima. “Ini sebagai wujud kecintaan kepada saudara kita dengan menunjuki mereka kepada kebenaran.” Kata ustadz zaitun.
Selain launching Muktamar, tabligh akbar yang dihadiri perwakilan dari sekitar 80 DPD dan DPW WI ini juga dirangkaikan dengan fundraising dan donor darah massal.[zl]