Jakarta.- Enam perwakilan ormas Islam yakni Nu Care – LAZISNU (NU), LAZISMU (Muhammadiyah), LAZ Dewan Dakwah (DDI), LAZ PZU (Persis), LAZIS Wahdah (Wahdah Islamiyah) serta LAZ BMH (Hidayatullah), menghadiri pertemuan di kantor PP Muhammadiyah Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2018). pertemuan itu sekaligus melahirkan wadah bersama LAZ berbasis ormas dengan nama POROZ (Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat).

POROZ yang baru dibentuk tersebut sekaligus melahirkan lima rekomendasi terkait isu dana zakat yang berkembang saat ini; apresiasi atas kepedulian pemerintah dalam perkembangan zakat di indonesia, mendorong pemerintah agar melibatkan ormas dalam menyusun roadmap dan regulasi zakat, peningkatan peran pemerintah dalam sosialisasi dan edukasi berzakat, menghentikan polemik pemotongan gaji ASN sebelum melakukan kajian yang lebih dalam, serta mendorong aturan zakat sebagai pengurang pajak secara langsung.

Direktur LAZIS Wahdah, Syahruddin C Asho yang hadir saat itu mengatakan bahwa ormas Islam sangat penting dilibatkan dalam membahas isu dan strategi zakat di republik ini dalam hal ini agar tujuan yang mulia tersebut lebih maksimal hasilnya bagi semua pihak.

”Kita berharap agar dalam menyusun roadmap dan regulasi perzakatan di Indonesia ini, pemerintah  melibatkan ormas-ormas Islam yang memang basis dan kegiatannya sampai ke pelosok-pelosok negeri, dimana sama-sama kita ketahui bahwa sumber pendanaan utama kegiatan ormas tersebut adalah dari dana ZIS”  ungkapnya di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/2).[]

Artikulli paraprakMelepas Suami Pergi Mencari Nafkah
Artikulli tjetërMUSUH-MUSUH MANUSIA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini