Wahdah Harus Fokus Dakwah dan Pendidikan
(Berita Harian Fajar, 23 Juli 2007)
JK : Pemerintah Mendukung
MAKASSAR — Wahdah Islamiyah (WI) berusaha menerapkan secara konsisten konsep dakwah ilahi dalam Alquran.
Konsep itu yakni, ala bashirah (berlandaskan ilmu), bilhikmah (penuh kebijaksanaan), dan mau’idzah hasanah (nasihat yang baik), dan tidak menutup kemungkinan bilmujadalah billati hiya ahsan (diskusi atau adu argumen yang sehat).Ketua Umum PP Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin mengungkapkan hal itu di hadapan Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla di Masjid Al Markaz Al Islami, Minggu, 22 Juli. Jusuf Kalla hadir membuka Muktamar I Wahdah Islamiyah ini.
Dengan metode tersebut, lanjut Zaitun, diharapkan Wahdah melahirkan kader-kader yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap ajaran Islam, dalam tauhid dan sunnah. Tetapi juga memiliki sifat santun serta menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah Islamiyah. "Serta cinta pada kerukunan dan persatuan umat dan bangsa, bahkan dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini," katanya.
Dalam bidang pendidikan, masih kata Zaitun, Wahdah Islamiyah berusaha membantu umat dan masyarakat dalam menyediakan sarana pendidikan yang memadai dengan sistem berlandaskan pada nilai Islam, serta sejalan dengan tujuan dan sasaran pendidikan nasional.
"Sekalipun masih dalam usia belia, dan memiliki sumber dana yang terbatas kami telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan dalam berbagai jenjangnya," lugasnya.
Untuk lembaga pendidikan formal, masih kata Zaitun, pihaknya telah memiliki lembaga pendidikan formal untuk seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah. Juga telah mendirikan Pesantren Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab yang disebut Mahad ‘Aly sejak sembilan tahun lalu.
Untuk diketahui, bangunan pesantren yang berdiri di atas lahan seluas empat hektare, separuh tanahnya adalah bantuan dari HM. Jusuf Kalla dan keluarga. "Semoga Allah memberikan balasan yang sebesar-besarnya," ujar Zaitun.
Mendengar sambutan Zaitun, HM Jusuf Kalla yang hadir langsung membuka Muktamar I Wahdah Islamiyah menegaskan, pemerintah mendukung apa saja yang mungkin meningkatkan syar’i dan keimanan. "Karena syar’i dan keimanan itulah inti dari semuanya. Tidak ada satu pun hal yang tidak berkaitan dengan syar’i," lugas Jusuf Kalla.
Wapres juga menitipkan harapan agar Wahdah Islamiyah tetap konsisten untuk memfokuskan kegiatannya pada bidang dakwah. "Karena hanya dengan dakwah secara bersama-sama melalui pendidikan, baik formal maupun non formal, melalui masjid-masjid, sekolah, kualitas iman akan bertambah. Mudah-mudahan dengan muktamar ini, meningkatkan kearifan dan pendidikan. Allahu Akbar," pungkas JK menutup sambutannya. (rhd)