Utamakan Akhirat, Jangan Lupa Dunia

Date:

Utamakan Akhirat, Jangan Lupa Dunia

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS:28:77).

Dalam ayat yang mulia ini Allah menganjurkan orang beriman untuk bersungguh-sungguh meraih kenikmatan yang Dia berikan berupa keni’matan di Darul Akhirah (Kampung Akhirat). Dan anjuran itu disertai dengaan peringatan untuk tidak melupakan bagian dari kenikmatan dunia.Kalau dicermati secara saksama , kita akan dapati bahwa yang ditekankan oleh Allah adalah urusan akhirat. Sampai-sampai Allah gunakan fi’il amr (kata perintah): Raihlah! Carilah! Adapun untuk urusan dunia hanya diingatkan; “Dan  jangan lupa”. Hal ini memberikan isyarat yang sangat jelas bahwa Akhirat harus menjadi prioritas utama setiap orang.

Mengapa untuk urusan akhirat Allah gunakan kata perintah sementara untuk urusan dunia Dia cukup ingatkan jangan lupa?

Karena  pada prinsipnya akhirat memang mesti diraih dengan sungguh-sungguh. Mesti  diusahakan. Sementara dunia yang setiap orang memiliki jatah sudah menjadi naluri setiap orang untuk meraihnya. Sehingga  tidak perlu dimotivasi. Tanpa diperintah pun orang pasti akan mencari dunia. Tetapi yang menyedihkan adalah kesibukkan mencari dunia terkadang melalaikan dari akhirat. Banyak  orang yang tergadaikan akhiratnya oleh karena ambisi yang berlebihan dalam mengejar dunia.

Sebaliknya tidak ada orang yang rugi dan lupa dunia karena sibuk mempersiapkan akhiratnya.Tidak ada orang yang lupa makan karena sibuk beribadah.Tidak ada orang yang lupa menikah karena sibuk berda’wah dan mengurus agama. Sesibuk-sibuknya orang mengurus agama dan mempersiapkan bekal akhiratnya, ia takkan lupa dunianya.Meminjam sebuah ungkapan; Tanam padi rumput ikut,tanam rumput padai luput. Urus akhirat dunia pasti ikut. Urus dunia, akhirat belum tentu ikut.

Bahkan seorang Muslim seharusnya menjadikan nikmat dunia yang diberikan Allah sebagai alat dan kendaraan meraih akhirat. Menjadikan harta dan kenikmatan dunia lainnya sebagai sarana memperoleh pahala dari Allah. Dan tidak sebaliknya, mengorbakan umurnya untuk meninggalkan amal shalih dan mengejar dunia. [sym].

Syamsuddin Al-Munawiy
Syamsuddin Al-Munawiy
Beliau merupakan pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah (Tingkat SMA) Kab. Bogor dan Merupakan Asisten Ketua Umum Wahdah Islamiyah serta saat ini melanjutkan pendidikan Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Regenerasi Kepemimpinan Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah Kabupaten Soppeng Merupakan Buah Pengkaderan

SOPPENG, wahdah.or.id - Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD)...

Berkumpul Di Banjarmasin, DPD Wahdah Islamiyah Se-Kalimantan Selatan Bahas Rencana Strategis Lewat Mukerda

BANJARMASIN, wahdah.or.id - Bertempat di Rumah Quran Wihdatul Ummah...

Targab Nasional Sukseskan GSD 2025, Ustaz Zaitun Paparkan Kemenangan-Kemenangan yang Diraih Kaum Muslimin di Zaman Nabi

MAKASSAR, wahdah.or.id – Departemen Kaderisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP)...

Bangun Peradaban Islam Lewat Dialog Pemuda, Wahdah Islamiyah Baubau Launching Kampung Literasi

BAUBAU, wahdah.or.id - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah...