IMG-20121226-00105

Pelaksanaan daurah/pelatihan tahunan untuk para mufti di Asia Tenggara kerja sama antara Kementerian Agama RI dengan Rabithah Alam Islami.

KPKU-Jakarta Rabu, 26 Deember 2012, Konferensi Fatwa Internasional yang terselenggara atas kerja sama antara Kementerian Agama RI dan Rabithah Alam Islami yang dihadiri oleh 22 negara telah resmi di tutup siang ini.

Dalam acara penutupan ini Syaikh Sholeh Zabin al-Marzuk kepala Majma’ Fiqhi di Rabithah membacakan hasil-hasil konferensi ini.
Diantara hasil konferensi yang dibacakan oleh beliau dipoint nomor 9 yang berbunyi :

Pelaksanaan daurah/pelatihan tahunan untuk para mufti di Asia Tenggara kerja sama antara Kementerian Agama RI dengan Rabithah Alam Islami.

Keputusan tersebut merupakan salah satu dari beberapa usulan Ust. Muhammad Zaitun pada sesi usulan dan tanya jawab pagi tadi. Salah satu keputusan lain yang dilansir dari Hidayatullah.com, para ulama dari 20 negara yang menghadiri Konferensi Internasional Tentang Fatwa, sepakat untuk membentuk Majma fiqh atau Lembaga Fatwa Asia Tenggara yang berkedudukan di Jakarta.

Menteri Agama Suryadharma Ali  mengatakan, lembaga fatwa ini sifatnya hanya mengorganisir saja dari lembaga-lembaga fatwa yang ada yang memiliki otoritas mengeluarkan fatwa.

Dalam pidatonya, Suryadharma menjelaskan otoritas fatwa agar bersikap pro aktif dalam menanggapi dan mengantisipasi berbagai persoalan umat Islam, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sosial kemasyarakatan, seperti masalah kloning manusia, perbankan syariahn bioteknologi dan lainnya.

Ia mengatakan dengan semakin kompleksnya persoalan keagamaan yang melanda umat Islam pada saat ini di seluruh dunia, karenanya perlu fatwa yang dihasilkan dari ijtihad kolektif, atau “jama’i” yang melibatkan berbagai pakar.

Ia menilai bentuk fatwa yang dihasilkan ijtihad kolektif akan menghasilkan fatwa yang komprehensif (menyeluruh), daripada fatwa hasil ijtihad perseorangan.

IMG-20121226-00113

Indonesia Punya Kedudukan Penting  

Terkait hal ini, Sekjen Liga Muslim Dunia, Syeikh Abdullah bin Abdul Muhsin At Turky mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah konferensi. Ia mengatakan konferensi tersebut akan memiliki dampak positif bagi Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

“Konferensi ini akan memiliki dampak positif bagi Indonesia dan Asia Tenggara karena Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar mempunyai kedudukan yang sangat penting”, ujarnya saat penutupan hari, Rabu kemarin.

Artikulli paraprakDPD WI Pangkalpinang Dikukuhkan
Artikulli tjetërIslam Memikat Warga Korea Selatan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini