(Jakarta-wahdah.or.id)- Untuk meningkatkan kwalitas ibadah pada bulan Ramadhan ini diperlukan perencanaan dan target ibadah. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah (DPP WI) Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Tanpa target menyebabkan aktivitas ibadah tidak terarah”, ujar Ustadz Zaitun. Bahkan tidak akan menghasilkan apa-apa. “Tanpa target, kita tidak akan menghasilkan apa-apa dari Ramadhan”, ucapnya. “Padahal Ramadhan ini kan rangkaiannya banyak, tidak hanya puasa saja. Tapi ada juga tadaur Alquran dan kegiatan-kegiatan sosial yang bisa dilakukan”, terang ustad yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Pusat ini.
Tentu saja perencanaan target membutuhkan manajemen waktu. Terkait manajemen waktu, ustadz Zaitun menasehatkan untuk memaksimalkan ibadah pada malam hari. “Prioritaskan saat malam hari, malam hari harus maksimal, Tarawih, baca Alquran, dan sebagainya, harus diupayakan semaksimal mungkin”, jelasnya. “Karena ibadah di malam hari sangat luar biasa”, imbuhnya.
Ustadz yang juga Wakil Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini menekankan pentingnya memadukan antara aspek kualitas dan kuantitas dalam ibadah Ramadhan. “Pada bulan Ramadhan ini, kuantitas dan kualitas seharusnya bisa disatukan”, tandasnya. Beliau mencontohkan bacaan Alquran, antara memperbanyak khatam dengan membaca tanpa tadabbur dan membaca disertai tadabbur melalui bantuan terjemahan meski sedikit khatam. “Ini harus dipadukan”, ucapnya. “Jadi baca dulu ayat-ayatnya, lalu kalau sudah mulai lelah, baru baca terjemahan atau artinya”, imbuhnya. “Jadi bisa dipadukan dua-duanya”, pungkasnya. (sumber: Republika, edisi Jum’at 5 Ramadhan 1437 H/ed:sym).