MAKASSAR, wahdah.or.id – Tsunami yang menerjang pantai Selat Sunda, Sabtu malam (22/12) sudah menelan ratusan korban jiwa.
Tragedi ini menjadi keprihatinan ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA. Di tengah arena Mukernas XI DPP Wahdah Islamiyah ustadz Zaitun menyampaikan duka yang sebesar besarnya kepada korban Tsunami Selat Sunda.
“Saya mengajak kepada seluruh kader untuk merenungi peristiwa ini karena ini merupakan tsunami langka yang tidak diawali oleh gempa. BMKG dan pihak terkait belum bisa memastikan penyebab, dugaan sementara karena adanya erupsi di anak gunung Krakatau.” ungkapnya, Ahad, (23/12).
Ustadz Zaitun juga mengajak kaum muslimin untuk mengambil ibrah dari peristiwa ini bahwa kematian bisa datang secara tiba-tiba.
“Kita adalah hamba yang lemah dan bahwa kematian dan musibah sifatnya datang secara tiba-tiba olehnya itu mari kita semakin rendah hati. Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua,” kata ustadz Zaitun dalam forum Mukernas di Ballroom Hotel Sahid Jaya, Jl. Sam Ratulangi, Kota Makassar.
Hingga pukul 13.00 WIB, Ahad 22 Desember 2018, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan sudah ada 168 korban jiwa. “Selain itu ada 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, 9 hotel rusak berat, 60 warung rusak, 350 perahu rusak serta puluhan roda dua dan roda empat rusak,” kata Sutopo sebagaimana dilansir antaranews.[]
