Ustadz Zaitun Rasmin: Wahdah Islamiyah Tolak Keras Gerakan Terorisme dan Ekstrimisme

Date:

MAKASSAR, wahdah.or.id Ketua Umum Wahdah Islamiyah Dr. KH Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA menyampikan sambutan dan materi dalam kegiatan Dialog Kebangsaan yang bertema “Dengan Taqwa dan Komitmen pada Konstitusi serta Hukum yang Berlaku Kota Wujudkan NKRI Jaya dan Harmoni”, yang diadakan di Gedung Aisyah Kampus STIBA Makassar. Jum’at, (19/8/2022).

Baca Juga: “Densus 88: Wahdah Islamiyah Telah Lulus Ujian Terhadap Kesetian dan Komitmen Terhadap NKRI

Dialog Kebangsaan ini juga dihadiri sejumlah pejabat pemerintahan dan tokoh bangsa, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Prof. Dr. H. Mahfud MD., Ketua MUI Pusat Dr. K.H. Sodikun, M.Si., Kasubdit Kontra Ideologi Ditcegah Densus 88 AT Polri Kombes. Pol. Ponco Ardani, S.H., Kepala Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel Prof. Dr. Muammar Muhammad Bakry, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, S.H, M.H dan Kapolda Sulsel Irjen. Pol. Drs. Nana Sudjana, M.M.

Hadir juga Deputi Gubernur Sulsel Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Keagamaan Suherman, S.E, M.M. Kepada panitia, Gubernur Sulsel menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir karena secara bersamaan harus mendampingi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang melakukan kunjungan kerja ke Sulsel. Untuk itu beliau mengirim Deputi Gubernur Sulsel Bidang Kesra untuk mewakili dan kegiatan Dialog Kebangsaan ini.

Dalam sambutannya, UZR menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal yang patut disyukuri, karena ini adalah karunia dari Allah.

“Kesyukuran atas karunia sebagai Muslim dan sebagai warga negara Indonesia, kesyukuran atas ilmu dan semangat pengabdian pada ummat dan bangsa tercinta, kesyukuran atas karunia Allah, kesyukuran atas jalan yang tepat dalam pengabdian melalui organisasi,” ujarnya.

Ustaz Zaitun juga menjelaskan landasan dan peran ormas Islam yang telah berkontribusi besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan sebelum kemerdekaan.

“Kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa dan Negara, kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan, kesadaran mempertahankan kemerdekaan, kesadaran mengisi kemerdekaan dengan pembangunan terutama di bidang dakwah dan pendidikan, kesadaran dan upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari berbagai ideology menyimpang dan gerakan-gerakan ekstrim seperti komunisme, liberalisme dan terorisme,” ungkapnya.

Wahdah Islamiyah adalah ormas Islam nasional yang didirikan dan terdaftar secara resmi di Kemendagri pada 2002, berasakan Islam dan Pancasila serta berlandaskan paham Ahlussunah wal jamaah. Selain itu, Ustaz Zaitun juga memaparkan 5 peran strategis ormas Islam di Indonesia.

“Pertama, mengajarkan ajaran Islam yang benar berdasarkan Al Quran dan hadits sesuai dengan faham ahlussunnah waljama’ah yang bercirikan: wasathiyah, mudah, dan penuh kasih sayang. Kedua, memahamkan tentang Pancasila sebagai dasar dan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, membangun kesadaran konstitusi dan kesadaran hukum lainnya. Keempat, membangun semangat toleransi. Kelima, kesadaran cinta tanah air yang benar dan semangat menjaga keutuhan serta kedaulatannya,” tuturnya.

Terkait isu radikalisme dan terorisme, UZR menyampaikan bila Wahdah telah mengeluarkan puluhan pernyataan yang mengecam tindakan tersebut. Baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri.

“Wahdah Islamiyah dalam berbagai kegiatan dan keputusannya dengan tegas menolak gerakan terorisme baik skala nasional dan internasional, serta mengarahkan kepada seluruh kader agar tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan terorisme dan ekstrimisme,” tegas Ustaz Zaitun.

Wahdah Islamiyah juga bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah melakukan kegiatan-kegiatan kebangsaan. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Wahdah benar-benar merupakan bagian dari bangsa ini dan mampu bekerja sama dengan komponen bangsa lainnya.

Pada kesempatan tersebut, UZR juga menyampaikan adanya isu, kecurigaan dan juga fitnah yang dilakukan pihak lain terhadap Wahdah Islamiyah. Fitnah tersebut adalah soal gerakan radikal yang disematkan kepada Wahdah.

“Itu semua kami terima dengan penuh kesabaran,” katanya.

Isu dan fitnah yang dialamatkan pada Wahdah itu, kata UZR, pada akhirnya tidak terbukti. Sebab pihaknya selama ini merasa terbuka, menerapkan ‘open management’ dan tidak ada yang disembunyikan.

“Alhamdulillah sampai hari ini tidak satupun dari pengurus atau kader Wahdah Islamiyah yang dinyatakan terlibat atau ikut kegiatan terorisme atau radikalisme,” pungkasnya.

Ustaz Zaitun menambahkan, bagi Wahdah kesalahpahaman atau fitnah itu merupakan bagian dari ujian orang beriman ketika menginginkan kebaikan sebagaimana yang dialami oleh para Nabi dan Rasul dan para pengikut mereka selanjutnya. Wahdah sendiri selama ini tidak pernah menanggapi isu dan fitnah-fitnah tersebut.

“Alhamdulillah hari ini Bapak Menko Polhukam sendiri bisa hadir di kampus STIBA Makassar milik Wahdah Islamiyah, mudah-mudahan sebagai salah satu dari balasan Allah subhanahu wata’ala atas kesabaran dan ketabahan kami menghadapi isu itu,” imbuhnya.

Rep: Muh Akbar
Editor: Absaid

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Perkuat Sektor Pendidikan, Wahdah Islamiyah Gowa Kembali Bangun Sekolah Islam Terpadu

GOWA, wahdah.or.id - Perkuat sektor pendidikan menengah, DPD Wahdah...

Liqa ‘Ilmi Ke-31 Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Bahas Isu Kontemporer Tentang Haji, Musik dan Wakaf Sementara

MAKASSAR, wahdah.or.id -- Dewan Syariah Wahdah Islamiyah kembali menggelar...

Hadiri FGD Bahas Gaza di Gedung MPR, Ust. Zaitun: Perlu Ada Aksi Besar-Besaran yang Diinisiasi oleh Lembaga-Lembaga Negara

JAKARTA, wahdah.or.id - Pasca mengawal Konvoi 12 Truk bantuan...