Ustadz Zaitun Isi Kajian Khalifah Club

“Muhasabah di Ujung Jalan” (The Last Check Point)

Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA yang juga merupakan pendiri dan aktivis Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) isi kajian Khalifah Club 18 Januari 2011 di Maroko House JL.Tasikmalaya No.4 Menteng Jakarta Pusat.

Seperti kajian-kajian Khalifah Club sebelumnya, peserta dari kajian yang dibina oleh Ustadz Bahtiar Nasir, Lc ini (Ketua Alumni Arab Saudi) diikuti oleh para eksekutif. Kajian kali ini diikuti oleh para Guru Besar ternama, beberapa Pimpinan Universitas di Jakarta, Kapten Landasan Udara di Halim, Kolonel Angkatan Laut, beberapa Top Management perusahaan dan pengusaha skala nasional. Wakil Ketua Komisi MUI Pusat ini membawakan kajian dengan tema “Muhasabah di Ujung Jalan” (The Last Check Point).

Dalam pemaparannya, Ustadz memulai dengan memberikan sebuah kisah seorang Ulama Besar bernama Al-Fudhail Ibnu ‘Iyadh. Ulama tersebut bertemu seseorang, lalu beliau bertanya tentang umur orang tersebut, yang dijawab bahwa umurnya adalah 60 tahun. Maka AlFudhail berkata : “Tahukah anda bahwa anda telah berjalan selama 60 tahun menuju Tuhan kamu(Allah ‘azza wajalla) dan anda sudah hampir sampai”.

Lanjut kisah, mendengar itu orang tersebut menangis lalu berkata, wahai Fudhail, apa solusinya? Al-Fudhail berkata : Jagalah sisa umurmu dalam kesholihan, maka Allah akan memaafkan hal-hal buruk yang lalu. Tetapi bila engkau sia-siakan yang sisa ini, maka ia akan dihisab dan begitu pula yang telah lalu.”

Dari kisah ini Ustadz menyampaikan bahwa terkadang kita tidak sadar makna pertambahan usia kita yang terus berjalan dan bertambah. “Saat usia mencapai 60 tahun maka hendaknya ia menjadi “The Last Check Point” bagi sisa perjalanan kita,” ujar Ustadz.

Pada kisah tersebut juga dapat dipetik pelajaran bahwa bila seseorang melakukan reformasi kehidupan pada sisa waktu, maka Allah akan “memutihkan” amalan-amalan buruk yang lalu.

Olehnya itu, pada sisa hidup ini perlu ada muhasabah. Muhasabah adalah kebutuhan hidup manusia terutama bagi orang beriman sesuai firman Allah Subhaanahu Wata’ala dalam Al Qur’an Surah 59 ayat 18 dan perkataan Sahabat Umar bin khattab Radhiyallahu ‘Anhu :“Muhasabahlah sebelum kau dihisab dan timbanglah-amalmu-sebelum kamu ditimbang”.

Muhasabah ini untuk membantu seseorang dapat Istiqomah dan menyempurnakan yang kurang, memperbaiki yang keliru serta mengingatkan sisa waktu perjalanan mencapai tujuan.

“Muhasabah bukan untuk meninggalkan dunia, tetapi sebaliknya memaksimalkan peran di dunia,” tegas Ustadz

Peran manusia dibagi dalam dua secara umum yakni peran sebagai hamba dan peran sebagai Khalifah. Peran sebagai Khalifah ini berfungsi untuk memakmurkan dunia, mewujudkan sebesar-besar maslahat bagi ummat dan menjadi tanda  rahmat Allah ‘azza wajalla.

Muhasabah yang benar adalah yang sesuai dengan petunjuk dan ruh syari’at Islam. Dilakukan dengan keyakinan bahagian dari ibadah dan secara sederhana dan tidak berlebihan. “ Muhasabah berlansung secara alami sehingga menghasilkan konsistensi,bukan rekayasa yang instan dan hasilnya cepat hilang (easy come easy go),” papar Ustadz.

Di akhir kajian, Ustadz mengemukakan waktu-waktu yang sangat baik untuk muhasabah regular diantaranya pagi dan petang, Waktu tahajjud atau witir, diakhir hari jum’at (antara ashar dan tenggelamnya matahari), muhasabah akbar ya’ni I’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan

Sekilas Tentang Khalifah Club
Guna membangun jaringan persaudaraan eksekutif muslim Indonesia dan dunia, serta membentuk para eksekutif berwawasan Al-Qur’an, dan juga membangkitkan peradaban Qur’an yang berkemajuan demi kebahagiaan akhirat, maka terbentuklah Khalifah Club ini, dimana Ustadz Bahtiar Nasir sebagai Pembina dan diketuai oleh pak Glen Glenardi dan wakil ketua pak Bambang Widjojanto.

Dalam rentang waktu ke depan, Khalifah Cub ini memiliki visi mercy to the world, yakni eksekutif muslim yang berorientasi rahmatan lil’alamin, dimana bersinergi menjalankan misinya sebagai khalifah yang berlandaskan wawasan Al-Qur’an.(*) Link:  http://bachtiarnasir.net/2011/12/07/khalifa-club-mercy-to-the-world/
 

Artikulli paraprakPimpinan Umum Prakarsai Berdirinya Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia
Artikulli tjetërPesantren Wahdah Islamiyah Diundang Pemerintah Jepang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini