(Makassar-Wahdah.or.id) – Musabaqah Hifzhul Qur’an adalah bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Olahraga dan Wawasan Keislaman yang digelar oleh BEM STIBA Makassar.

Memasuki tahun ke-3-nya, pagelaran lomba menghafal Al Quran ini selalu mendapat sambutan baik dari mahasiswa maupun dosen. Puluhan mahasiswa ikut serta dalam perlombaan tahun ini, dengan enam cabang lomba: 30 juz, 25 juz, 20 juz, 15 juz, 10 juz, dan 5 juz.

Puncak kegiatan sekaligus persembahan hadiah kepada para pemenang lomba menghafal Al Qur’an pada selasa (2/4) di gedung serbaguna Aisyah radhiyallahu ‘anha yang dihadiri oleh Ulama Arab Saudi; Syaikh Abdullah Az-Zaidaniy, Ketua harian DPP Wahdah Islamiyah Dr. Rahmat Abdurrahman, dan juga Ketua STIBA Makassar Dr. Muhammad Yusran Anshar.

Event ini digelar, menurut Ustadz Yusran, bertujuan untuk menjadi penyemangat dan juga sebagai sarana untuk menjadi pribadi yang punya perhatian terhadap kitab yang mulia ini, Al Qur’an.

Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tersebut juga menambahkan, bahwa seyogyanya seorang yang belajar ilmu agama memulainya dengan menghafal atau mempelajari Al-Qur’an. Dan juga, hal yang paling ditekankan dalam sambutannya adalah tidak boleh seorang muslim menghafal Al Qur’an untuk tujuan dunia. “Tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan Al-Quran sebagai sarana untuk mencapai tujuan dunia,” tuturnya dalam sambutan pertama.

“Seorang muslim layaknya memanfaatkan nikmat waktunya untuk Al-Quran,” begitu ungkap Ust Rahmat Abdurrahman dalam sambutan kedua.

Menurut beliau, memberi perhatian kepada Al-Qur’an adalah karakter ahlussunah. Begitu yang ditunjukkan oleh umat terdahulu, bagaimana interaksi dan kepedulian mereka terhadap kitab suci ini. “Perhatian terhadap Al Qur’an ini,” terang Ustadz Rahmat, “ialah karakteristik ahlussunnah.”
“Dengan menghafalnya, mencermatinya, mentadabburinya, bahkan juga menyimpulkan suatu hukum darinya,” ujarnya.

“Para penghafal Alquran adalah ahlul ilmi,” terang Syeikh As Zaidaniy di hadapan para mahasiswa dan dosen. Dengan tidak memperpanjang, beliau mengungkapkan satu hal yang urgen, “Saya hanya ingin menyatakan rasa syukur sedalam-dalamnya atas partisipasi semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini,” pungkas Ulama Arab Saudi itu.

Usai sambutan, satu persatu pemenang lomba diundang menaiki panggung, bersalaman dengan Ustadz Rahmat, Syeikh Zaidaniy, dan Ust Yusran, sekaligus penerimaan hadiah.[]

Artikulli paraprakDengan Modal Usaha Dari Lazis Wahdah Ibu Ini Nafkahi Keluarganya
Artikulli tjetërKetika Mereka Para Sahabat Nabi Menangis

1 KOMENTAR

  1. Untuk mempelajari dan menghafal Al-Quran memang banyak sekali godaanya ya, seperti niat dan sering lupa kalau tidak di muraja’ah.
    Niat awal mempelajari dan menghafal Al Quran harus benar benar lurus Lillahi Ta’ala, jangan sampai ketika di tengah jalan malah ternodai oleh niat duniawi.
    Dalam menjaga hafalan pun harus sering sering di muraja’ah, kalau engga bisa ilang-ilangan itu hafalanya.
    Artikel keren banget nih, membangun dan inspiratif banget, jadi makin semangat untuk terus mempelajari dan menghafal Al Quran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini