“Ulama tidak boleh menyembunyikan ilmu. Apalagi jika ilmu tersebut berkaitan suatu paham yang merusak aqidah ummat, seperti syi’ah. Maka ulama tidak boleh diam”. Demikian dikatakan Ketua Umum DPP WI (Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah) Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA. dalam acara talk show Islamic Bokk Fire (IBF), “Implementasi Ulama Sebagai Waratsataul Anbiya dalam Ketatanegaraan Indonesia” di Istana Olah raga Senayan Jakarta, ahad 3 Maret 2013.
Beliau menjelaskan seperti hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu menyembunyikannya maka dia akandatang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.” (HR Abu Daud). Oleh karena itu, ulama sejati tidak menyembunyikan ilmu yang dibutuhkan ummat. Mereka tidak menunda penjelasan saat ummat sedang membutuhkan jawaban. Salah satu contohnya tentang kesatan syi’ah.Ulama harus tegas memberi jawaban kepada ummat. Sebab ummat saat ini sedang menunggu sikap dan penjelasan para ulama.
Sebelumnya Ustadz yang juga Wakil ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menekankan, “Yang dimaksud dengan ulama dalam pengertian istilah (terminologi Islam) adalah menguasai ulum syar’iyyah (ilmu-ilmu keislaman). Adapun orang-orang yang hanya menguasai ilmu dunia tanpa mengetahui ilmu agama, tidak bisa disebut ulama secara istilah. Hanya secara bahasa bisa saja disebut ulama“ ujarnya.
Adapun kriteria yang harus dimiliki oleh seorang ulama adalah mendalam ilmunya (ar-rasikhuna fil ‘ilm- (QS: Ali Imran ayat: 7) dan memiliki rasa takut yang sangat tinggi kepada Allah subhanahu wa Ta’ala (QS: Fathir ayat: 28). “Sekali lagi, ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Namun disayangkan sebagian orang hari ini disebut ulama ahli dan mendalam ilmunya dalam segala hal, kecuali ilmu syar’i” tegasnya.
Bagaimana peran ulama dalam konsep tata kelola negara? Beliau memandang perlunya kepemimpinan ulama. Sebab, “Dalam tradisi Islam tidak ada dikotomi antara Ulama dan khulafa (penguasa). Karena Rasulullah shallallahu ‘laihi wasallam adalah ulama sekaligus umara. Demikian pula dengan para khalifah sepeninggal beliau (khulafurrasyidin) juga ulama. Bahkan pada masa setelahnya, penguasa adalah para khalifah berkualifikasi ulama. Seperti Umar bin Abdul Aziz, Harun al-Rasyid, Muhammad al-Fatih dan sebagainya”.
Selain di talk show dan silaturrahim Ulama, Ustadz Zaitun juga direncanakan menjadi pembicara yang diadakan oleh Ar-rahman Pre Wedding Academy (APWA), “Potret Keluarga Teladan dalam Al-Qur’an”. Pada hari ahad 10 Maret 2013, pukul: 19.00-21.00 di ruang Anggrek Istora Senayan Lt.2 Islamic Book Fair (IBF). (Sym).