(Jakarta-wahdah.or.id)- Kehancuran suatu bangsa bermula dari kehancuran institusi keluarga. Demikian dinyatakan Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah (WI), Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA dalam Tabligh Akbar, “Tantangan Keluarga Masa Kini” di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta pada hari Selasa 8 Rabi’ul Awal 1436 H (20/12). “Bila institusi keluarga hancur, maka masyarakat dan bangsa hancur”, tegasnya. “Itulah yang kita temui di barat. Mereka di ambang kehancuran karena hancurnya institusi keluarga mereka”, lanjut Ketua Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini.
Menurut Ustad yang juga Wakil Ketua Komisi Luar Negeri MUI Pusat ini, ada gerakan- gerakan penghancuran yang dijalankan dengan gencar untuk menghancurkan keluarga ummat Islam. Diantara gerakan tersebut adalah feminisme dan kesetaraan gender. “Gerakan feminisme dan emansipasi wanita sekadar menghindarkan wanita dari mulut buaya ke mulut harimau, dari ledakan petasan ke letusan bom”, terangnya. “Gerakan feminisme ini sangat berbahaya bagi keluarga Muslim”, tambahnya.
Solusi mendasar dari persoalan tersebut adalam penguatan secara mendasar ke dalam keluarga kaum Muslimin. “Bagamanapun gencarnya gerakan destruktif dan dampak negatif globaliasasi, jika penguatan kedalam berjalan dengan maksimal maka ancaman tersebut dapat diatasi”, jelas Wakil Ketua MIUMI ini. Penguatan mendasar yang dimaksud adalah pembinaan Islami dalam seluruh aspeknya, yakni aqidah, ibadah, dan akhlaq.