“Da’wah Tidak Cukup Sekadar Disampaikan, Tapi Perlu Perencanaan dan Taktik”. Hal itu dinyatakan Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA dalam taushiyah Ulama di Panggung Utama Indonesia International Bokk Fair (IIBF) di Istora Gelora Bung Karno Jakarta pada ahad (2/11). “Da’wah kalau mau sukses tidak cukup sekadar menyampaikan. Perlu taktik dan perencanan, termasuk memilih bahasa yang tepat”, urai wakil ketua komisi luar negeri MUI Pusat ini.
Menurutnya pengaturan dan perencanaan dalam da’wah merupakan salah satu nilai dan pelajaran yang dipetik dari hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Nabi berhijrah dengan strategi dan taktik yang matang. Seperti memilih waktu yang tepat, melalui rute yang berlawanan dengan tujuan hijrah beliau, bermalam di gua Tsur terlebih dahulu, dan seterusnya. Semua ini menunjukan, Nabi menerapkan taktik dalam hijranya”, terang wakil ketua MIUMI Pusat ini.
Selain itu ustad Zaitun juga menyampaikan nilai-nilai lain dari persitiwa hijrah, diantaranya; Ketaatan demi ridho Allah, Pentingnya mempertahankan keimanan dan keamanan, Keteguhan memegang nilai/prinsip, Keberanian dan optimisme, Usaha, kesungguhan dan pengorbanan, serta kekuatan wanita dan peranannya dalam perjuangan Islam. (sym)