“Bulan Ramadhan merupakan momentum membangun kembali karakter ummat dan bangsa”. Demikian dinyatakan ketua Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah (WI), Ustad DR. Rahmat Abdul Rahman, Lc, MA dalam Tabligh Akbar Ramadhan 1435 H di Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar), ahad (22/06). “Ramadhan adalah madrasah. Di dalamnya kita belajar dan berlatih menumbuhkan karakter Islami. Ba’da Ramadhan kita keluar sebagai alumni yang berkarakter”, terang ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Sulawesi Selatan ini.
Ustad Rahmat juga menegaskan bahwa, “Secara historis bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi memiliki karakter yang kuat dan unik. Karakter ini bersumber dari ajaran Islam yang dianutnya. Nilai-nilai Islam terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat”. Menurutnya, sifat dan karakter tersebut tercermin dalam empat hal yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi. Pertama, Sifat sosial dan gotong royong. “Masyarakat Indonesia pada umumnya hidup terbuka dan saling tolong menolong. Peribahasa ‘Berat sama dipikul ringan sama dijinjing’ mencerminkan sifat dan karakter gotong royong. Sehingga kita saksikan, acara memindahkan rumah panggung selalu membawa suka cita”, papar alumni Universitas Islam Madinah ini.
Kedua, Ketahanan mental dan jiwa pejuang, bahkan petarung. Orang Sulawesi Selatan dan Barat memiliki prinsip, “Bila layar telah terkembang, pantang biduk surut ke pantai”. Sebuah ungkapan yang mencerminkan sikap mental pejuang dan petarung yang pantang menyerah. Ketiga, Menjunjung tinggi rasa dan budaya malu. “Prinsip Siri’ na pacce/siri’ na pesse”, berhubungan erat dengan harga diri dan kehormatan”, imbuhnya. Keempat, Toleransi dan hidup rukun yang mengejawantah dalam pola hidup rukun tanpa mengaburkan batas keyakinan agama.
Menurut Ustad Rahmat, bulan suci Ramadhan mendidik ummat dan bangsa untuk membangun kembali semua karakter dan sifat-sifat kebaikan tersebut. “Ibadah puasa dengan menghindari makan, minum, dan syahwat seksual. Shalat tarwih dengan begadang menjemput rahmat Allah. Keduanya mengajarkan nilai-nilai yang tinggi dalam bentuk sifat dan karakter. Demikian halnya dengan ibadah yang lain”, urai alumni Program Doktoral UIN Alauaddin Makassar ini. “Ummat dan bangsa ini perlu membangun kembali karakternya. Jangan pernah kalah oleh kultur materialistik, sekular, dan liberal. Sebab konsistensi adalah jaminan kemenangan”, pungkasnya. (sym)
Ustad Rahmat: Ramadhan, Madrasah Membangun Kembali Karakter Ummat & Bangsa
Date: