(Payakumbuh-Wahdah.Or.Id) – Wakil Ketua GNPF MUI yang juga Wakil Sekjen MUI, Ustadz Zaitun Rasmin, menyatakan bahwa suatu negara akan hancur apabila keadilan tidak ditegakkan.
Hal itu berdasarkan pada hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbicara tentang kaitan antara penegakan hukum dan kehancuran suatu bangsa.
Hadits tersebut diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
” إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللَّهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا ”
“Sesunguhnya satu hal yang menyebabkan hancurnya kaum-kaum sebelum kalian adalah jika orang mulia di antara mereka mencuri, mereka biarkan. Namun jika yang mencuri adalah rakyat biasa, diberikan sanksi. Demi Allah, seandainya Fathimah putri Muhammad mencuri, sungguh akan kupotong tangannya.”
Beliau menjelaskan, “Hukum tidak boleh tebang pilih. Tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” tegas beliau dalam acara Tabligh Akbar Aksi Bela Islam di Masjid Baitul Islam, Payakumbuh, Sumatera Barat Ahad (31/12/2016).
Beliau menjelaskan, pada dasarnya tuntutan umat Islam dalam aksi-aksi Bela Islam hanyalah penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Ketua Ikatan Ulama dan Da’i se-Asia Tenggara yang juga Ketua Umum Wahdah Islamiyah ini memuji semangat perjuangan, pengorbanan, dan persatuan yang diperlihatkan oleh umat Islam dalam aksi-aksi Bela Islam. Terutama Aksi Bela Islam 3.
“Peristiwa 212, Aksi Super Damai Bela Islam benar-benar monumental dan disepakati oleh semua pihak termasuk GNPF, ini karena tadbir rabbani. Betul-betul karena pertolongan Allah,” kata Ust. Zaitun yang selalu ikut langsung dalam aksi-aksi tersebut.
Hadir pula dalam rangkaian acara ini beberapa tokoh umat yang lain. Di antaranya adalah Ust. Irfan S. Awwas Ketua Majelis Mujahidin Indonesia, Ust.Luthfi Hakim,Bendahara GNPF-MUI,Ust. Fahmi Salim dari MUI Pusat, dll. [jyd/ibw]