(Dibuka Sekda Bulukumba)
Menurut, Ust. Qasim, yang juga mahasiswa Madinah International University (Mediu) cabang Makassar, fenomena kesurupan yang merebak di masyarakat, khususnya di sekolah-sekolah harus diberi tindakan secara syar’i sesuai Alqur’an dan Sunnah, tidak memanggil dukun, paranormal dan sejenisnya yang cara pengobatannya bertentangan dengan syariat.
Lanjut penulis buku Kesurupan Jin dan Terapinya Menurut Al quran dan As Sunnah, tindakan preventif kesurupan, diantaranya:senantiasa berdzikir dan bertaqarrub kepada Allah dengan konsisten dan konsekuen, membaca basmalah di setiap mengawali suatu pekerjaan, jangan suka pergi dan berdiam di tempat sunyi.
Bila terjadi kesurupan, maka pengobatannya dengan membacakan secara umum ayat suci Al Quran dan doa-doa dari hadits Nabi dengan cara meletakkan tangan di atas kepala si pasien (pasien perempuan tidak boleh disentuh langsung melainkan pakai alat atau perantaraan mahramnya), jika ada reaksi setelah dibacakan, maka ajaklah berdialog dengan Jin tersebut, dakwailah sebelum disuruh keluar (bacakan kembali ayat dan doa untuk meyakinkan apa benar jin sudah keluar, sebab jin kebanyakan pendusta dan penipu).
Perlu dimiliki bagi yang mengobati, kesabaran dalam menghadapi jin,tidak berbangga diri dan tetap menjaga keikhlasan dalam mengobati. Materi ini ditampilkan secara audio visual, dengan selingan penayangan video-video kesurupan dan cara pengobatan.
Kegiatan ini, dibuka oleh Sekda Bulukumba. Dalam sambutannya, atas nama pemerintah Bulukumba memberikan respon positif adanya kegiatan ini, sesuai dengan visi pemerintah yang memprioritaskan pembinaan keagamaan, sebagaimana diketahui bersama, Bulukumba adalah kabupaten pendukung syariat Islam,beberapa perdanya bernuansa Syariat. Dalam kesempatan itu, sekda menawarkan kerjasama dengan WI untuk memberikan pengajian di lingkungan pemkab Bulukumba. Hadir dalam kegiatan ini, tokoh agama, da’i, mahasiswa, beberapa guru serta siswa-siswa SMA di kota Bulukumba.