TANRALILI-MAROS, wahdah.or.id – Sekitar 600 remaja mengikuti Tabligh Akbar “Cintaku Bukan Hoax” di Masjid Darul Faizin, Carangki, Tanralili, Maros, pada Ahad, 10 Februari 2019.
Tabligh Akbar yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Wahdah Islamiyah dan Muslimah Wahdah Cabang (MWC) Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros menghadirkan pemateri ustadz Slamet Sansi Hasman, ST. yang juga pengurus Lembaga Pembinaan dan pengembangan Anak dan Remaja (LP2AR) DPP Wahdah Islamiyah.
Dalam materinya ustadz Slamet menjelaskan tentang makna cinta, bagaimana tanda-tanda remaja jatuh cinta, klassifikasi cinta menurut islam, dan bahaya budaya pacaran. Ia juga mengulas sejarah dan pandangan Islam terhadap hari valentine.
Setelah Tabligh Akbar beberapa peserta dimintai tanggapan terkait kegiatan tersebut.
Salah seorang peserta, Feby mengatakan ia jadi lebih memahami arti cinta. “Lebih termotivasi untuk tidak berpikir bahwa jomblo itu (karena menghindari pacaran) menyakitkan,” ungkap Feby, siswi SMPN 16 Mandai.
Karina Hamzah yang juga siswi SMPN 16 Mandai mengungkap hal yang hampir sama. “Setelah mendengar ceramah tadi, saya jadi lebih bersemangat dan tidak terlalu berpikir untuk mencari pasangan apalagi melalui pacaran, dan lebih memilih untuk memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik bagi pasangan/suami saya nantinya,” kata Karina.
“Saya semakin percaya diri untuk tetap jomblo sampai pelaminan,” kata Wahyu siswa SMA Al Ihsan, Maros.
Fahril Ramadhan juga termotivasi untuk tidak terlalu sibuk memikirkan masalah jodoh. “Karena semuanya udah diatur sama Allah tinggal tunggu aja kapan akan di pertemukan. Dan tetap mengandalkan Allah karna Allah mempunyai skenario yg jauh lebih indah dari yang kita bayangkan,” ungkap siswa SMA Al-Ihsan, Maros tersebut.
Beberapa peserta juga mendaftar untuk ikut kajian keislaman rutin tiap pekan.[]
Reportase : Muh. Ilman Abdillah