Urgensi Program Kaderisasi Dai Bagi sebuah Lembaga Dakwah

Insya Allah tidak berapa lama lagi para santri Tadribud Du’at (Pelatihan Da’i) angkatan VI akan menyelesaikan studinya setelah menempuh Diklat selama satu tahun (2 semester).

Lulusan Tadribud Du’at akan dikirim ke berbagai kota/ kabupaten (sebagian diantaranya daerah terpencil) untuk menyebarkan risalah Islam ke tengah masyarakat. Hingga kini lebih dari 100 Da’I alumni Tadribud Du’at telah berdakwah di puluhan kabupaten di kawasan Timur Indonesia. Berikut ini adalah petikan wawancara dengan Ketua Program Tadribud Du’at Departemen Dakwah dan Kaderisasi Wahdah Islamiyah Pusat, Ust. Jahada Mangka, Lc bersama Akh Faisal dari Al-Bashirah.

Dari 24 alumni Tadribud Du’at apakah semuanya akan ditempatkan ke daerah atau adakah diantara mereka yang mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan studi diniyah seperti tahun-tahun sebelumnya ke STIBA atau LIPIA misalnya?

Berdasarkan hasil rapat bersama ketua bidang I dalam hal ini, Ust. Syaiful Yusuf, Lc diputuskan bahwa alumni tadribud du’at angkatan VI ini semuanya akan ditempatkan ke daerah binaan untuk bertugas karena memang mereka dipersiapkan untuk menjadi da’i. Adapun mereka yang masih muda dan berpeluang untuk lanjut, mungkin nanti setelah satu tahun dengan memperhatikan perkembangannya jika dipandang perlu , insya Allah mereka dapat diberikan rekomendasi untuk lanjut di LIPIA (Jakarta) atau Ma’had Ar-Rayah (Sukabumi).

Dari Surat pembaca Al-Bashirah beberapa edisi yang lalu terdapat permintaan da’I dari daerah Bima – NTB dengan mengutip Visi Misi Ormas untuk eksis di setiap kota propinsi dan kabupaten di Indonesia, bagaimana tindak lanjut dari pengurus Tadribud-Du’at sendiri?

Insya Allah untuk permintaan dari Bima kita sudah penuhi tahun ini, dan alhamdulillah kita utus seorang alumni yang juga  telah berkeluarga yang diharapkan istrinya juga dapat membina muslimah disana.

Apakah yang menjadi pertimbangan khusus bagi suatu daerah yang akan ditempatkan da’I TD, atau mungkin ada kriteria-kriteria khusus yang harus dipenuhi bagi suatu daerah yang ingin agar didaerahnya bisa ditempatkan da’I alumni TD?

Pertama, dasar pijakan kita adalah adanya permintaan dari daerah dan biasanya permintaan itu ada ketika daerah itu merasa mempunyai kemampuan untuk mendanai biaya hidup da’I disana, pertimbangan kedua adanya kebutuhan daerah itu sendiri, jadi ketika suatu daerah membutuhkan dan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup da’I maka hal tersebut yang kami prioritaskan, kemudian pertimbangan selanjutnya adalah daerah asal dari para da’I itu sendiri. Karena mereka tentunya mengutus kemari dengan harapan bahwa setelah selesainya mereka dalam  program Tadribud Du’at selama satu tahun, mereka akan kembali untuk meningkatkan kegiatan dakwah di daerahnya walaupun tidak semuanya, karena kita melihat dari sisi skala prioritas. Misalnya suatu daerah mengutus dua orang atau lebih maka kita lihat kebutuhannya, jika cukup satu orang yang dibutuhkan maka satu orang yang kita utus untuk  kembali ke daerahnya dan sisanya ditempatkan di daerah lain yang membutuhkan.

Bagaimana dengan mekanisme pemantauan kinerja para da’I ini di daerah penempatan?

Ada sistem yang telah persiapkan jadi insyaAllah akan kami berikan semacam Taqrir atau sistem Laporan berkala tentang kegiatan mereka di daerah tempat mereka bertugas dan Alhamdulillah di Pimpinan Pusat sendiri ada bagian pengembangan dakwah daerah  yang akan mengontrol secara langsung kegiatan dakwah mereka disana.

Bagaimana dengan peluang kerjasama dengan pemerintah daerah setempat ataupun Lembaga dakwah yang telah lebih dahulu eksis di daerah tersebut?

Untuk sementara belum ada hubungan secara langsung, tapi secara umum para alumni TD ini akan kita utus untuk daerah yang merupakan daerah cabang atau paling tidak binaan dan tentu saja fihak cabang dan binaan itu sendiri telah memiliki program-program atau langkah-langkah yang akan ditempuh termasuk didalamnya  menindak lanjuti peluang kerjasama dengan fihak pemerintah maupun antar lembaga dakwah lain. Jadi bukan utusan da’I kita secara langsung, akan tetapi ketika mereka terjun ke daerah baik cabang maupun binaan maka secara otomatis mereka akan bergabung dengan kebijakan-kebijakan cabang dan binaan tersebut.

Apakah Parameter atau standar ukuran keberhasilan dakwah secara khusus bagi para da’I alumni TD di daerah?

Keberhasilan dakwah ini secara khusus sangat ditentukan oleh keberhasilan dan kemampuan da’I untuk menghasilkan kader yang baik. Itu yang pertama dan oleh karena itu dari awal kami telah menanamkan kepada para peserta Tadribud Du’at ini  untuk secara khusus mengkonsentrasikan pada metode Tarbiyah, bukan pada Ta’lim. Disisi lain Ta’lim itu banyak membutuhkan keahlian-keahlian sendiri dan juga pengalaman-pengalaman, Maka lewat tarbiyah, Insya Allah mereka akan mendapatkan itu.

Bagaimana dengan peningkatan kualitas keilmuan para da’I dalam menghadapi dinamika tantangan dakwah?

Ini juga adalah satu program dari Pimpinan Pusat Departemen Dakwah dan Kaderisasi. Bahwa para da’I yang telah kita utus di daerah itu secara berkala kita buatkan program yang namanya Daurah Tarqiyah atau Daurah Peningkatan Kualitas dan diharapkan pada waktunya nanti mereka dapat hadir pada kegiatan ini untuk menambah penguasaan dan pemahaman ke-Islam-an mereka setiap empat bulan sekali.

Terakhir mungkin ada kesan atau pesan khusus bapak pribadi sebagai ketua pengurus program TD kepada pembaca Al-Bashirah yang ingin disampaikan?

Ada satu hal yang sangat penting untuk kita pikirkan bersama-sama oleh semua fihak baik dari pengurus WI pusat, cabang dan binaan  hingga simpatisan. Sebagaimana kita ketahui bahwa program TD mempunyai  peranan yang cukup berarti dalam pembinaan kualitas aqidah dan pengamalan yang benar sesuai pemahaman salaful ummah kita dalam  masyarakat Muslim dewasa ini beserta segala tantangannyai. Kegiatan  ini adalah salah satu’ pabrik’ untuk menghasilkan da’I-da’I tersebut. Dan kalau kita lihat kenyataan di masyarakat bahwa umumnya dakwah-dakwah kita di daerah ini dilakoni oleh alumni TD. Cuma ada satu hal penting yaitu bahwa kendala yang kita alami selama ini adalah faktor pendanaan dari program ini yang tidak berjalan secara lancar dan sebagaimana yang  diharapkan . Oleh karena itu jika anggota simpatisan Wahdah Islamiyah juga  para muhsinin dari kaum muslimin secara umum yang mempunyai keprihatinan dan kemudian ingin turut memberikan andilnya secara aktif insya Allah program ini akan dapat berjalan lancar. Sebab idealnya alumni  program TD yang baru saja kita selesaikan tahun ini kita utus untuk membuka lahan baru atau daerah baru, itu idealnya tapi persoalannya kita terhambat persoalan pembiayaan kafalah dari para da’I kita itu, sehingga kita hanya mengutus mereka untuk daerah yang telah mempunyai kesiapan  untuk itu atau ke daerah asal yang mengutus mereka, jadi itulah diantara hambatan-hambatan yang kita hadapi, mudah-mudahan ke depan ketika kita semua dapat terlibat memikirkan dan berusaha mencarikan solusi atas permasalahan ini.

Artikulli paraprakASIYAH BINTI MUZAHIM
Artikulli tjetërMERETAS PERJALANAN LEMBAGA MUSLIMAH

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini