Ulama Sudan Berbagi Tips Mensucikan Hati di Al Markaz
Ketua Ikatan Ulama se Dunia Syaikh Prof.Amin al Hajj yang berasal dari Sudan berkesempatan memberikan pencerahan berbagi Ilmu di Masjid Al Markaz al Islami Makassar, Sabtu Malam 3 Maret 2012.
Syaikh yang pernah 25 tahun Dosen di Ummul Quro di Mekkah ini, antara Magrib Isya membahas tema tentang Tazkiyatun Nufus, Penyucian Jiwa.Dalam uraiannya, Ceramah Syaikh yang diterjemahkan oleh Ustadz Muh.Ikhwan Abd.Jalil ini, diutarakan tentang betapa hal-hal yang dapat menyucikan dan melunakkan hati seseorang sehingga dapat beribadah dengan baik kepada Allah Subhaanahu Wata’ala.
Sebelumnya, Syaikh menyampaikan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat hati menjadi sakit, yakni banyak lalai, panjang angan-angan dan cinta dunia.penyakit hati ini dapat menghalangi seseorang dari melakukan berbagai kebaikan.
Ada lima obat dari peyakit hati yang diutarakan Syaikh dalam ceramahnya,yakni Pertama, selalu melakukan muhasabah instrospeksi diri. menurut syaikh salah satu Waktu yang baik melakukan Instrospeksi diri adalah sebelum seseorang tidur, mengingat-ingat amalan-amalan apa yang sudah dilakukan sebelumnya.Hendaknya seorang Muslim melihat diri lebih dalam lagi.
Kedua, yang bisa membuat hati tenang dan bersih adalah dekat dengan Al Quran. Syaikh mengumpakan hati seperti besi, besi jika sudah lama tidak dipelihara maka akan berkarat. Maka untuk membersihkan hati yang berkarat dengan siraman ayat suci al quran. Dengan menjadikannya wirid kebiasan untuk membacanya. Perhatian kepada al Quran diberitakan jatah waktu setiap hari walaupun sedikit namun kontinyu. Lanjut syaikh, Al quran selain dibaca juga ditadabburi ayat-ayatnya untuk selanjutnya diamalkan. Keterkaitan hati seseorang dengan al Quran, akan membuat hati seseorang jadi lunak.
Ketiga, seorang muslim hendaknya banyak mengingat kematian. Sesuatu yang pasti menjemput setiap manusia, yangg menghentikan semua kelezatan dunia. Ziarah kubur adalah salah satu upaya dalam mengingat kematian. Menurut Syakh, setiap manusia punya keyakinan akan datangnya kematian, namun hanya sebatas keimanan dalam teori, tidak berbuah dalam amal, dalam Ziarah kubur, syaikh mengungkapkan terkadang kaum muslimin tidak menngambil hikmah darinya,seperti para pengantar jenazah ada yang biasa bercanda, tertawa, banyak bercerita tentang aktivitas dunia dan perdagangan. Pada masa Sahabat, ada seseorang ditegur dengan keras, bahkan diboikot karena tidak memperhatikan etika dalam mengantar jenazah.
Keempat, Belajar sirah peri kehidupan para Nabi, Sahabat, Ulama dan orang shaleh, akan menambah wawasan ilmu dan iman. Meniru niru perilaku orang besar adalah keberuntungan, olehnya itu mulailah melangkah, langkah pertama akan diikuti langkah berikutnya yang pada akhirnya akan sampai pada satu tujuan.
Kelima, Banyak dengar nasehat, ceramah dari orang-orang Shaleh.ini dicontohkan oleh para Sahabat Nabi yang sangat loba dengar wejangan dan nasehat. Kaitannya dengan nasehat, untuk mencegah kebosanan, maka hendaknya diberi interval waktu sebagai variasi.Syaikh menekankan agar kita senantiasa mendengarkan peringatan, karena sifat dasar hati itu senantiasa berbolak balik (*)