MAKASSAR, wahdah.or.id – Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah ustaz Muhammad Zaitun Rasmin dalam kegiatan pra muktamar Wahdah Islamiyah ke IV menegaskan bahwa ormas yang dipimpinnya satu suara menentang paham radikalisme dan terorisme dalam bentuk apapun.

“Kita ingin terorisme ini diatasi dan dihilangkan. Baik di tingkat pribadi maupun kelompok, termasuk oleh negara. Contohnya terorisme terhadap bangsa Palestina,” kata ustaz Zaitun, Kamis (25/11/2021).

Menurutnya, manhaj wasathiyah menolak terorisme. Sebab dalam ajaran Islam, menyakiti orang lain dalam bentuk apapun adalah keharaman.

“Aparat keamanan silahkan jalankan tugasnya, namun jangan lupakan jalur dakwah. Libatkan para ulama rabbaniyyun. Para ulama yang memiliki kecintaan terhadap NKRI dan tetap berpegang teguh terhadap agama Islam,” kata UZR, panggilan akrabnya.

Untuk itu UZR berpesan agar kita terus meningkatkan kerjasama dengan ulama, da’i, dan lembaga yang serius memperhatikan hal ini. Termasuk MUI dan ormas-ormas Islam.

“Di MUI ada BPET (Badan penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme). Maka jelas ulama adalah institusi yang sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI,” sambungnya.

Ia melanjutkan, jika MUI dilibatkan akan lebih komprehensif dan menghilangkan ekses-ekses negatif dan tentunya akan berpengaruh positif terhadap pembangunan. Terutama pembangunan jiwa-jiwa bangsa Indonesia.

“Kepada seluruh kader Wahdah islamiyah saya ingatkan agar jangan pesimis dan melemah. Terus jalankan dakwah dengan mengedepankan sikap wasathiyah di tengah masyarakat. Wahdah sangat menghargai kesepakatan yang pernah dibuat oleh para pendiri bangsa. Yaitu NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Kita ingin konsekuen terhadap kesepakatan yang pernah dibuat tersebut,” pesannya. [*]

Artikulli paraprakKader Wahdah Islamiyah Juara 1 Guru Inspiratif Non-PNS
Artikulli tjetërIni Dia 7 DPD Baru yang Dikukuhkan DPP Wahdah di Momen Pra Muktamar IV

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini