SIGI, wahdah.or.id -Tujuh relawan Wahdah Islamiyah yang terjebak di pegunungan Lindu, Desa Tomado, Kec. Lindu, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah akhirnya berhasil dievakuasi oleh helikopter yang dibawa oleh TNI Angkatan Udara, Senin (22/10).
Masing-masing relawan yakni Rendy Hi Syamsul, Zulkifli Tri Darmawan, Nurhidayat, Hasir, Agus, Fauzan Nur Rahmat dan Edi Nurdin.
Helikopter ini terbang dari Bandar Udara Mutiara SIS Al Jufri menuju Helipad yang berada di dekat SMP Negeri 14 Sigi, danau Lindu. Relawan dievakuasi sekitar pukul 10.00 dan baru tiba sekitar pukul 11.00 waktu Palu.
Tujuh relawan ini terjebak lantaran akses jalan menuju Palu putus akibat tanah longsor.
“Akses ke Palu putus. Ada sebelas titik longsor yang ada disana. Kira-kira dua sampai tiga hari baru bisa pulih,” ujar Rendi, relawan Wahdah Islamiyah.
Sementara itu, koordinator distributor bantuan Nurhidayat mengatakan, sejak semalam, Sabtu (20/10) jalan menuju Desa Tomado juga rusak parah. Motor yang mengangkut logistik tidak bisa lagi menembus jalan yang sudah dipenuhi oleh lumpur dan batu.
“Malam itu hujan deras. Jalan juga putus. Maka kami memilih untuk kembali ke Kulawi. Kami bermalam di mushalla darurat di sana,” tambahnya.
“Dua hari kami terjebak di Kulawi dan Lindu. Kami tidak bisa berbuat banyak karena tak ada jalan untuk kembali ke Palu selain berjalan selama dua jam menembus pegunungan,” jelasnya.
Esok harinya, Ahad (21/10) empat orang relawan yang sempat berpisah dengan tiga orang relawan di malam itu memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Tomado.
“Alhamdulillah orang-orang di sana menyambut kami dengan begitu ramah. Kami disuguhi makanan dan minuman. Bahkan pakaian karena yang kami kenakan sudah basah kuyup,” ujar Rendi mengenang.[]