MAKASSAR, wahdah.or.id – “Kebersihan sebagian dari iman”, begitu hadis Nabi dalam riwayat Imam Muslim. Wahdah Islamiyah, organisasi yang bergerak di Bidang dakwah dan pendidikan ini, tak hanya perhatian kepada sebagian lini kehidupan. Bidang sosial, kesehatan hingga lingkungan hidup juga menjadi perhatian besar bagi Wahdah Islamiyah khususnya Departemen Lingkungan Hidup.
Berhasil menghelat Webinar Via Zoom, Ahad (22/05/2022) dengan tema “Eco Office dan Eco Masjid”, Departemen Lingkungan Hidup DPP Wahdah Islamiyah yang diketuai oleh Ust. Arisman mengundang dua narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH – SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bapak Dr. Ir. H. Hayu Susilo Prabowo, M.Hum dan Kepala Pusat Pengendelain Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) – KLKH Bapak Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si.
Baca Juga: ” Wadah Pengkaderan dan Pelatihan Da’i, Tadrib ad-Du’at Wahdah Kembali Buka Pendaftaran Baru“
Selain kedua narasumber, Ketua Bidang Pelayanan Ummat Ustaz Drs. Ahmad Yunus turut hadir dan memberikan sambutan pada webinar virtual yang dihadiri oleh kurang lebih 104 partisipan ini.
“seorang Muslim tidak membiarkan sampah disekeliling Masjid, kantor atau disekelilingnya.” pungkasnya.
Beliau menyebutkan bahwa seharusnya Masjid menjadi tempat yang paling disenangi untuk berlama-lama didalamnya. Sebab masjid yang tidak kondusif, membuat jama’ah tidak bisa betah dan berlama-lama didalamnya. Padahal Nabi menyebutkan dalam hadisnya bahwa salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah mereka yang terpaut hatinya pada Masjid.
Beliau juga memperkenalkan kepada kedua Narasumber bahwa Wahdah memiliki program menjaga lingkungan yaitu “LISA DARA APIK”, “lihat sampah ambil, tidak rapi, rapikan”.
Sesuai tema webinar, ketua Bidang Pelayanan Ummat DPP ini juga menyebutkan jumlah Masjid, kantor dan sekolah-sekolah yang menjadi aset Wahdah Islamiyah.
Dalam pemaparan materinya mengenai Konsep Eco Masjid, Pak Hayu selaku Pemateri pertama memaparkan bahwa Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, lebih daripada itu. Menurut beliau, konsep Eco Masjid sebagai solusi dari Krisis Lingkungan.
“Krisis lingkungan sama dengan Krisis Moral. Moral dan Etika merubahnya melalui pendekatan agama. Masjid adalah tempat orang berkumpul, sehingga menjadi target dimulainya perubahan moral dan etika.” papar beliau.
Beliau juga menjelaskan tentang konsep Eco Masjid ketika diterapkan kepada fisik Masjid.
“Secara fisik, masjid yg telah mengadopsi konsep Eco masjid terlihat dari pengelolaan lahan masjid (area parkiran, taman, kebun), menggunakan air wudhu secukupnya, meminimalisir penggunaan AC (solusi nya dengan model fasad yg membuat sirkulasi udara lebih lancar), dll.” jelasnya.
Untuk materi kedua yang dibawakan oleh Pak Darhamsyah, tentang konsep Eco office, beliau mengatakan, “Hidup yang indah adalah hidup yg bersahabat dengan lingkungan. Dan ketika kita bersahabat dengan lingkungan, maka yang pertama mendapatkan manfaatnya adalah kita sendiri.”
“Kantor dengan konsep ECO Office (merapikan meja kerja, offkan lampu ketika meninggalkan ruangan, dll).” lanjut beliau.
Rep: Usman
Editor: Absaid