PALU, wahdah.or.id – Sebanyak 16 Tim SAR dari Relawan Wahdah Peduli kembali melakukan evakuasi dari korban meninggal dunia Gempa Palu dan Donggala, di pesisir Kampung Lere, Kecamatan Palu Barat, Selasa (2/10/2018).
Korban yang dievakuasi bernama Baharuddin, berdasarkan pengakuan dari warga yang berada di lokasi.
Menurut Thomas Alfa Satrianto selaku tim Evakuasi, kondisi mayat sudah rusak, yang ditandai dengan adanya belatung dan tubuh yang membengkak.
“Kondisi mayat seperti ini karena telah berhari-hari sebagian anggota tubuhnya terendam oleh air laut dan terjepit diantara puing-puing rumah,” ujarnya.
Rustam Hafid selaku salah seorang relawan Wahdah Peduli mengatakan, evakuasi dilakukan setelah sebelumnya mendapat laporan dari keluarga korban.
“Lokasi berada di bibir pantai, dan semua perumahannya porak poranda akibat terjangan gelombang tsunami,” ujarnya.
Dia menambahkan, masih ada beberapa korban yang berada dibawah reruntuhan rumahnya, dideteksi dari menyebarnya bau kurang sedap disekitaran lokasi.
“Sayang sekali belum ada kegiatan evakuasi di lokasi ini, padahal wilayah terdampaknya begitu luas,” ungkap Rustam.
Tim SAR Wahdah Islamiyah masih akan terus melakukan kegiatan evakuasi, sambil meninjau lokasi-lokasi terdampak yang belum terjamah oleh kegiatan evakuasi.[]