(Jakarta-wahdah.or.id)- Ketua Majelis Syura Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) KH. Didin Hafidhuddin menitipkan tiga harapan kepada calon pemimpin Jakarta. Harapan itu disampaikan langsung Kyai Didin kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono yang turut hadir di tengah-tengah jama’ah Shalat Subuh di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (11/2).
“Andaikan ananda terpilih sebagai Gubernur Jakarta kelak, maka ini titipan saya, pertama, bersihkan Jakarta dari maksiat,” harap Kyai Didin yang disambut pekikan takbir oleh ratusan ribu Jama’ah yang menghadiri acara Taushiyah dan Do’a untuk Keselamatan Bangsa di majid Istiqlal.
“Kedua, ramaikan kegiatan masjid dengan shalat berjama’ah, dan sebaiknya dipimpin oleh Gubernurnya,” lanjut Kyai yang juga mantan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ini. “Alangkah indah sekali jika pemimpin itu menjadi imam, bukan sekadar imam di pemerintahan, tapi dia imam di shalat, imam di masjid,” tegasnya.
“Ketiga, beri kebebasan pada kegiatan-kegiatan Dakwah,” lanjutnya. “Dakwah berperan untuk mensejahterakan,” pungkasnya. Menurutnya pemimpin yang beriman dan menjaga shalat, suka menunaikan zakat, dan berjama’ah bersama-sama akan mendatangkan kebahagiaan.
Acara Taushiyah dan Do’a Untuk Keselamatan Bangsa digelar Forum Ummat Islam (FUI) bekerjasama dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI). Acara ini sedianya akan digelar di Monas. Awalnya kegiatan akan dikemas dalam bentuk long march dengan titik kumpul dan start Monas dan finish di bundaran HI. Namun setelah menimbang berbagai hal, termasuk maslahat dan mafsadat, maka para ulama dan tokoh Islam memutuskan memindahkan lokasi kegiatan ke Masjid Istiqlal.
Meskipun digelar di alam masjid Istiqlal sebagai pusat acara, namun jama’ah meluber keluar hingga monas dan ruas-ruas jalan sekitar masjid Istiqlal. Bahkan sebagian tokoh yang menuju Istiqlal untuk shalat subuh berjama’ah harus tertahan di patung Kuda, karena banyaknya jama’ah yang memenuhi ruas-ruas jalan. [sym/wahdah.or.id]
