“Tidak mungkin kita dapat memperoleh hidayah al-Qur’an tanpa kita mengkaji Al-Qur’an”, demikian dikatakan Ustad Ilham Jaya Abdurrauf dalam Daurah Relawan Al-Qur’an (DRQ) di Masjid Nurussalam, Jakarta Utara pada Ahad (22/11). “Kita harus siap jadi gelas kosong yang siap diisi di hadapan Al-Qur’an”, lanjut Ustad Ilham. “Maksudnya, kita harus siap menerima Al-Qur’an”, lanjutnya lagi.

Selain dipelajari, Al-Qur’an juga mesti dipraktikkan, sebagaimana dahulu para sahabat berinteraksi dengan Al-Qur’an. “Kita harus mempelajari dan menghidupkan al-Qur’an melalui tarbiyah Qu’ani pada semua level kehidupan, baik pribadi, keluarga, masyarakat, maupun institusi sosial”, terang mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) ini.

Dalam Daurah bertajuk Hidup di Bawah Naungan Al-Qur’an ini Ustad Ilham juga menekankan pentingnya mengembalikan setiap persoalan hidup kepada Al-Qur’an. Tetapi kita dapat menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi bila mengambil pelajaran dari Al-Qur’an secara sungguh-sungguh. “Semua persoalan kehidupan ada di dalam al-Qur’an dan sunnah Rasul. Tinggal seberapa besar keseriusan kita mengambil pelajaran dari al- Qur’an”, jelas kandidat Doktor Universitas Teknologi Malaysia ini. “Sebab Al-Qur’an telah terbukti memberi solusi bagi probelem hidup manusia sejak zaman para sahabat Nabi”, pungkasnya. (sym).

Artikulli paraprakDaurah Relawan al Qur’an (DRQ) Wahdah Islamiyah Jakarta Utara 2015
Artikulli tjetërWahdah Islamiyah Mengikuti Konferensi Internasional Fikih Zakat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini