Wapres HM.Jusuf Kalla dalam acara Silaturrahmi dengan warga Indonesia di Tokyo yang dihadiri oleh beberapa menteri dan Dubes RI Tokyo tahun 2006
Sambutan Wapres HM. Jusuf Kalla pada Pembukaan Muktamar I Wahdah Islamiyah, Masjid Al Markaz Al Islami Makassar 7 Juli 2007
“Kita semua tentu berterima kasih atas peran, amal ibadah, amal jariah yang telah dilaksanakan, diamalkan oleh seluruh warga Wahdah Islamiyah selama ini, baik berupa kegiatan-kegiatan dakwah secara umum, kegiatan pendidikan, kegiatan studi lingkungan dan kesehatan, karena semua itu akan memberikan kenikmatan untuk seluruh umat”
“Karena itulah saya sangat bergembira bahwa apa yang wahdah islamiyah jalankan, itu adalah dasarnya dakwah dan pendidikan , memang itulah inti dari itu semua meningkatkan keimanan dan melaksanakan syar iyah kita semuanya”
“Tentu dengan berkembangnya al Wahdah Islamiyah di Sulawesi Selatan menambah suatu jaringan dakwah yang luas bagi bangsa, karena itu tentu saya selalu mengharapkan mudah-mudahan, dengan kekuatan organisasi yang berasaskan dakwah yang sejuk dengan pesan- pesan yang hikmah, yang baik tentu menjadi dasar kekuatan majunya umat pada masa datang”

“Keberkahan semoga selalu menyertai usaha mulia antum semua. Dengan keistiqamahan insya Allah amal shalih ini makin berkembang menjadi sejarah thayyibah itu”

Prof.KH.Ali Yafie (Mantan Ketua MUI)Dalam acara Silaturahmi beliau dengan Pengurus Wahdah Islamiyah dan Pengelola STIBA 2006
Dr. Ali Muhammad Ad-Dakhilullah ( Mantan Direktur LIPIA di Jakarta)
Walikota Makassar Ir. HM. Ilham Arif Sirajuddin, MM dalam Surat Keterangan No. 223.3/06/S.Ket/Kesra tanggal 22 Mei 2007:
“Menerangkan bahwa Wahdah Islamiyah adalah salah satu Ormas Islam berlandaskan pada Ahlussunnah wal Jamaah yang banyak membantu Pemerintah dan Masyarakat Kota Makassar dalam Mengembangkan da’wah dan pendidikan Islam. Kami berharap Wahdah Islamiyah sebagai Ormas Islam yang lahir di Kota Makassar dapat tersebar ke berbagai pelosok Nusantara membawa citra kota Makassar sebagai Serambi Madinah”
Walikota Makassar Ir. HM. Ilham Arif Sirajuddin, MM dalam acara Peresmian Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan (RBBP) Wahdah Islamiyah April 2006

“Atas nama Pemkab Enrekang, kami berterimakasih kepada Wahdah Islamiyah yang berkenan membangun sejumlah masjid dan ponpes di daerah kami, sebab anggaran pemkab untuk saat ini belum dapat dipergunakan untuk pembangunan ponpes, mengingat alokasi dana yang setiap tahunnya hanya Rp 800 juta.”
KA LAPAS KELAS 1 GUNUNG SARI BAPAK KUSNIN,SH.S.IP

“Saya merasa sangat bersyukur sekali Wahdah Islamiyah sebagai ormas dari waktu ke waktu tumbuh semakin besar, kalau diumpakan pohon, maka Wahdah semakin tinggi. Hanya saja perlu diingat semakin tinggi berarti semakin kencang angin di atas yang akan menerpa, artinya Wahdah semakin besar berarti Wahdah harus siap-siap memanej Wahdah itu lebih modern, karena konflik-konflik juga akan semakin kompleks.”

(Sekjend Forum Ukhuwah Islamiyah Sulawesi Selatan, Ketua Yayasan Kemanusiaan Fajar, Pimpinan Harian Berita Kota Makassar)
“Saya mengenal dan mengetahui aktifitas Wahdah sebenarnya belum cukup lama, nanti ketika terjadi gempa tsunami (di Aceh) kurang lebih satu setengah tahun yang lalu saya ikut aktif melakukan kegiatan kemanusiaan di Aceh bersama Wahdah dan Yayasan Kemanusiaan Fajar (YKF), semenjak itulah komunikasi kita semakin intens, dan tidak sampai disitu, bahkan anak laki-laki saya, saya sekolahkan di SMP Wahdah, karena ada nilai positif yang saya lihat di Wahdah”


(Ketua Forum Dai Muda Profesional Makassar)
“Wahdah merupakan organisasi yang mengkoordinir aktifitas Islam, memang banyak lembaga-lembaga Islam yang dibentuk, akan tetapi saya mengangkat jempol kepada Wahdah, ia mempunyai lembaga pendidikan, organisasi dakwahnya jelas, donaturnya juga bagus, jadi sistematika organisasinya sangat baik”. Saya pikir Wahdah Islamiyah ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk memelihara kemurnian Islam, memang banyak organisasi kontemporer yang ada namun dengan adanya Wahdah Islamiyah ini yang tetap menjaga kemurnian Islam, maka bisa mengimbangi efek negatif dari Globalisasi …”
Syarifuddin Jurdi
(Kandidat Doktor UGM / Penulis/Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta)