Khotbah Idul Adha 1441 H / 2020 M

Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.

 

TEGAR DI ATAS JALAN TAUHID

الحَمْدُ للهِ ربِّ العَالَمِيْنَ، الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِعَفْوِهِ تُغْفَرُ الذُّنُوْبُ وَالسَّيِّئاتُ، وبكرَمِهِ تُقبَلُ العَطايا والقُربَاتُ، وَبلُطفِهِ تُستَرُ العُيُوْبُ وَالزَّلاَّتُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صَاحِبُ الْوَجْهِ الأَنْوَرِ، وَالْجَبِينِ الأَزْهَرِ، وَأَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَزَكَّى وَصَامَ وَحَجَّ وَاعْتَمَرَ ونَحَرَ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا مَدِيدًا وَأَكْثَرَ، أَمَّا بَعْدُ:

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Laa Ilaha Illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Kaum Muslimin Rahimakumullah….

Hari ini kita berhari raya, mengobarkan semangat penghambaan kita,

Hari ini kita bergembira walau desah gelisah masih membuncah.

Ya…

Hari ini kita bergembira karena Allah masih memberi kehidupan dan kesempatan memperbaiki segalanya insya Allah.

Hari ini kita bergembira atas iman, Al Qur’an dan Sunnah yang kita genggam.

Hari ini kita bergembira karena bayang- bayang pengorbanan Ibrahim alaihissalam bersama keluarganya yang mulia, membimbing kita untuk tetap tegar menghadapi segala tantangan, tetap mengobarkan semangat bertauhid, meneguhkan Ketuhanan Yang Esa di setiap jengkal  Nusantara dan seluruh bumi Allah, seperti sang teladan Ibrahim alaihissalam, dalam firman Allah Ta’ala :

﴿قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْ إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ إِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوْا بِاللَّهِ وَحْدَهُ﴾

“Sungguh, telah ada teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al-Mumtahanah: 4)

Semangat Ibrahim ini pula yang menginspirasi kita untuk berkata tidak pada setiap kekufuran, berkata tidak kepada segala Ateisme juga  kepada komunisme yang merupakan inang pengasuhnya.

Komunisme yang telah menorehkan luka parah pada bangsa ini demikian dalam dengan pembantaian dan penumpahan darah yang demikian bengis dan kejam.

Berbagai peristiwa sejak awal negara ini terbentuk tahun 1948 di Madiun hingga pembantaian para Jenderal dalam G 30 S PKI tahun 1965.

Komunisme adalah sebuah aliran berpikir, berlandaskan kepada ateisme, yaitu tidak percaya kepada tuhan. Aliran ini menjadikan materi sebagai asas segala-galanya, maka sering disebut sebagai materialisme atau kebendaan.

Hari ini dengan halus namun efektif nampak jelas adanya upaya politik untuk paling tidak memberi celah bagi pemahaman komunis, untuk itu, sekali lagi kita katakan tidak untuk komunisme dan semua pemahaman sesat lainnya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin rahimakumullah….

Ibrahim alaihissalam memberikan pelajaran penting bahwa perlawanan terhadap kesyirikan dan kekufuran tidak boleh berhenti, dan harus ada generasi pelanjut yang mengangkat dan  meninggikan panji-panji Tauhid.

Lahirlah Ismail dan Ishak pelanjut Ibrahim, meneguhkan Tauhid dan melawan kesyirikan dan kezaliman.

﴿إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوْحًا وَآلَ إِبْرَاهِيْمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ. ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ﴾

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing), (sebagai) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS.Ali ‘Imran: 33- 34)

Ibrahim alaihissalam bahkan dengan sangat visioner meletakkan harap dan citanya dalam doa indah yang abadi dalam kitabullah:

﴿رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِنْهُمْ يَتْلُوْ عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيْهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيمُ﴾

“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah: 129)

Mempersiapkan generasi pelanjut perjuangan, sejatinya adalah perjuangan itu sendiri.

Peristiwa Qurban yang mengabadikan kisah seorang ayah, Ibrahim dan seorang anak Ismail, memberikan pelajaran penting, betapa sentralnya peran ayah, dalam membentuk pribadi anak.

Suasana dialogis sebelum penyembelihan yang tidak jadi itu direkam Al-Qur’an dengan detail:

﴿فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ﴾

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaffat: 102)

Subhanallah, wahyu berisi perintah pasti dari Allah untuk kekasih-Nya Ibrahim, masih saja disampaikan dengan dialog yang sangat mengharukan.

Wahai para ayah belajarlah dari Ibrahim untuk menjadi ayah sejati yang jiwanya suci, lisannya menawan hati, mengantar wahyu Ilahi, mendengar dan membersamai.

Allahu Akbar, Allahu Akbar , Allahu Akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin yang disayangi Allah

Hingga hari ini kita masih dirundung musibah wabah pandemi Covid-19 yang di beberapa daerah semakin menjadi-jadi.

Keadaan ini seharusnya membuat kita semakin mawas diri, selain menjaga keselamatan dan kesehatan sesuai petunjuk para ahli, tentunya kondisi ini mendorong kita untuk semakin dekat kepada Allah subhanahu wataala, semakin bersemangat untuk taubat dan taat serta semakin takut dan waspada terhadap dosa dan kemaksiatan.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

«احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ»

“Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu” (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Kondisi sulit tidak harus membuat kita terlilit, bahkan kita harus bangkit dan menatap masa depan dengan penuh harap.

Dalam kondisi sulit dan terjepit selalu Allah hadirkan para pahlawan.

Saat orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab pada keselamatan, rakyat abai dan cenderung punya agenda sendiri, bahkan ada yang seakan tak peduli, maka para pahlawan itu bekerja dan berkorban demi kemaslahatan umat dan bangsa, bergabunglah dalam barisan mereka yang penuh berkah.

Sisihkan sebagian rezki yang Allah karuniakan untuk saudara- saudara kita yang terpapar wabah ini, semoga itu menjadi sebab turunnya pertolongan Allah subhanahu wataala mengangkat wabah ini.

Allahumma amin Yaa Rabbal Alamien.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua.

الحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِهِ الْأَمِيْنِ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ،    أَمَّا بَعْدُ:

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin A’anakumullah

Jangan lupakan Al Aqsha, jangan lupakan Palestina, tempat Isra’ Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Sungguh dalam perjalanan sejarah Islam, salah satu barometer eksistensi umat adalah Al Aqsha , ialah kiblat jihad dan perjuangan umat sepanjang zaman.

Saat penjajah Zionis semakin pongah dengan rencana dan perlakuan zalim mereka, saatnya kita bangkit bersatu dan dengan cerdas memberikan kontribusi bagi kemerdekaan Aqsha dan Palestina.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.

Kaum muslimin a’azzakumullah.

Pengorbanan indah Ibrahim alaihissalaam dan keluarganya, diabadikan hingga syariat Nabi terakhir nan mulia Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam, berupa ibadah kurban.

Qurban sangat dianjurkan bagi yang mampu. Hewan qurban bisa berupa domba, kambing dan sapi.

Seekor domba atau kambing hanya mencukupi untuk kurban satu orang, sedangkan seekor sapi boleh berserikat untuk tujuh orang.

Waktu penyembelihan hewan qurban, yaitu setelah pelaksanaan shalat Idul Adha hingga tiga hari tasyriq setelahnya, sembelihlah dengan baik menggunakan pisau atau golok yang tajam.

Ibadah qurban pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sejak awal pembayaran hingga pendistribusiannya.

Semoga Allah menerima ibadah kita semua.

Akhirnya marilah kita menengadahkan jiwa seraya berdoa dan bermunajat kehadirat Allah Ta’ala

اللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ

Ya Allah…. pada hari ini kami bersimpuh di hadapan-Mu untuk menghambakan diri kepada-Mu, memujiMu dan mengagungkanMu atas segala nikmat yang Engkau anugerahkan kepada kami yang tiada dapat kami menghitungnya.

Ya Allah…. Kami sadari begitu banyak nikmat-Mu yang Kau curahkan kepada kami namun kami belum mampu mensyukurinya dengan sempurna maka tolonglah kami untuk dapat bersyukur kepadaMu.

Ya Allah…. Wahai Yang Maha Mengampuni segala dosa….Inilah kami yang datang menghadap kepadaMu dalam keadaan diri-diri kami penuh dengan dosa dan kesalahan, tapi kami tahu bahwa Engkau adalah Rabb yang mengampuni semua dosa, maka ampunilah dosa dan kesalahan kami Ya Allah, pandanglah kami dengan pandangan rahmat-Mu dan masukkan kami dalam golongan hamba-hamba-Mu yang Engkau tetapkan bagi mereka kebebasan dari siksa api neraka.

Ya Allah…. Ya Rahman…. Ya Rahim…. Kedua orang tua kami telah memelihara dan mendidik kami sejak kecil dengan penuh pengorbanan, dengan peluh dan air mata….. Maka… Sayangilah keduanya Ya Allah, ampunilah dosa-dosa keduanya, tambahkanlah hidayah-Mu kepada yang masih hidup di antara mereka dan lapangkanlah kubur yang telah meninggal di antara mereka, serta angkatlah derajat keduanya dalam golongan hamba-hamba yang Engkau muliakan di sisi-Mu.

Ya Allah…. Ya Rabbana…. Begitu banyak musibah yang terjadi dalam kehidupan dunia kami, Ya Allah kami akui bahwa musibah-musibah itu terjadi karena kekurangan dan kesalahan kami, maka berikanlah taufik kepada kami untuk memperbaiki diri dan berikanlah kesabaran kepada kami dalam menghadapi segala musibah, dan kami bermohon kepadaMu Ya Allah… Jangan Kau jadikan musibah itu dalam agama dan keimanan kami.

Ya Allah Ya Arhamarrahimin… angkatlah wabah Corona yang melanda negeri kami dan seluruh negeri, sungguh kami sangat rindu kembali berjamaah di masjid-masjid-Mu dengan sempurna, kami rindu berziarah ke rumah-Mu Ka’bah yang mulia dan masjid Nabi-Mu yang suci., juga Masjidil Aqsha yang mulia.

Ya Allah Ya ‘Aziz Ya Qawiyy Ya Jabbar…Tolonglah saudara kami di Palestina, beri kekuatan dan kesabaran kepada mereka, hancurkan musuh-musuh mereka dan bersihkan Al Aqsha dari tangan-tangan najis Yahudi. Ya Allah kami mohon pertolongan-Mu untuk seluruh saudara muslim kami yang tertindas di berbagai belahan dunia ini. Engkaulah Yang Maha Perkasa Yang mampu mengalahkan musuh-musuh kami.

Ya Allah…. Jadikanlah negeri kami negeri yang aman, damai dan makmur dan juga seluruh negeri kaum muslimin. Selamatkan kami dari makar musuh-musuh agama-Mu, jangan Kau jadikan pemimpin bagi kami dari kalangan orang-orang zalim yang membenci agama-Mu dan tidak menyayangi kami Ya Allah.

Ya Allah Ya Rabbana…. Pilihlah kami untuk menjadi penolong-penolong agama-Mu, menjadi da’i-da’i yang mengajak manusia ke jalan-Mu, menjadi pilar-pilar penegak kebenaran dan keadilan dan muliakanlah kami dengan syahadah di jalan-Mu.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

اللّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَمِنْكَ الْإِجَابَةُ.

اللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكّ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

وَصَلِّ اللّهُمَّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ.

وَآخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Artikulli paraprakDoa Terbaik di Hari Terbaik
Artikulli tjetërBer’Uzlah di Mihrab Taubat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini