dakwah-adalah-cinta-semangat

Muqoddimah

Saya ingin menceritakan tentang indonesia. Sejak 15 tahun yang lalu, datang lah para da’i yang menyebarkan sunnah sehingga semakin semaraklah sunnah, misalnya jilbab. Banyak aspek yang merupakan gambaran kemajuan dan kebangkitan dakwah nabawiyah. Ini terus berkembang di seluruh aspek kehidupan. Namun demikian, pada saat terjadi peningkatan islam yang hakiki, maka pasti juga akan ada ancaman; misalnya kristenisasi. Peran Australia dan Amerika yang terus berupaya memberikan ancaman karena mereka tidak ridho dengan kebangkitan islam di Indonesia. Indonesia adalah pusat islam di asia tenggara. Kebangkitan islam terbesar juga di Indonesia. mereka paham betul bahwa ancaman besar mereka bukan sufia atau tarekat, tapi yang islamnya murni.

Sejak 2003, sangat gencar upaya syiah masuk Indonesia. mengapa? Karena mereka melihat bahwa Indonesia punya potensi besar. Kita melihat fenomena lahirnya lembaga-lembaga syiah. Atau upaya memasukkan kurikulum syiah dalam lembaga pendidikan; Iranian corner. Dari upaya ini terus meningkat dengan adanya pertukaran pelajar. Ada 600 mahsiswa Indonesia yang dikirim ke Iran. Ini bukan sekedar pertukaran pelajar. Sekarang juga banyak imigran syiah memilih tinggal di Indonesia. Mereka tidak hanya tinggal tapi punya misi. Ada juga lewat haji dan umroh dalam seberkan pemahamnnya.

Penyebaran ahlusunnah wal jama`ah (ASWJ) dulu tak sekuat sekarang. Dakwah tauhid digecarkan di masyarakat, maka orang liberal dan orang syiah melihat ini sbegai sebuah ancaman. Sebelum ada dakwah kuat di Indonesia, maka mereka tidak melihat Indonesia sebagai ancaman. Dengan kembalinya masyarakat pada sunnah, ini adalah ancaman menurut mereka. Semakin dakwah tauhid kuat, maka mereka juga melakukan upaya untuk menekan laju dakwah.

Pada saat merebaknya dakwah ahlussunnah wal jama`ah (ASWJ), lahir pula orang yang punya antusias dalam beramal namun salah dalam melangkah, maka musuh-musuh islam pun jeli melihat ini, padahal hanya segelintir orang yang berbuat sehingga lahirnya upaya deradikalisasi. Ini disama ratakan pada semua orang yang memegang sunnah. Maka kita perlu hati-hati, perlu ada upaya menjelaskan pada umat.

Sisi lain lagi, bagaimana kuat nya pengaruh liberalisasi dan sekularisme dalam negeri ini. Ini sebenarnya sudah ada sejak dulu namun sejak jatuhnya suharto, geliat mereka semakin terlihat terutama sejak pemilu yang terakhir ini. Maka ini kita tidak boleh sekedar dengar beritanya saja. Sekarang orang liberal tidak sembunyi-sembunyi, maka kita pun harus melawan.

Ancaman terbesar Indonesia:

  1. Kristenisasi

  2. Liberalism

  3. Bid`ah

  4. Syiah

Empat ancaman ini punya satu musuh utama yaitu sunni, (ASWJ). ini sangat jelas dalam pemilu terakhir. Dalam dua kubuh, jelas siapa yan pendukung sunni, dan yang lainnya bergabung: kristiani, liberalis, Ahlul bid`ah, dan syiah. Ini upaya nyata mereka di depan mata kita.

Ini semua bukan untuk menakut-nakuti, namun ini adalah manhaj yang dijelaskan oleh Allah subehana wata`ala kepada Rasulullah salllahau alaihi wasallam tentang jalan musuh-musuh islam. Maka kita harus melek dengan realita yang ada. Maka kita harus melakukan maping dalam dakwah di Indonesia.

Sahabat rasulullah,Hudzaifah radiallahu anhu pernah berkata:

Dulu sahabat bertanya kepada rasulullah tentang kebaikan tapi saya bertanya tentang keburukan karena saya khawatir terjatuh pada keburukan tersebut.

Jadi kita pahami keburukannya agar lebih kehati-hati. Maka kita sebagia da’i tak paham strategi musuh, maka akan dipermainkan.

Strategi Dakwah

Minimal ada dua strategi kita:

  1. Sifat personal; ilmu dan tarbiyah

Maka kita harus punya usaha kongkrit sebagai aktivis dakwah. Dalam kasyfu subhat oleh syekh Muh. Bin Abdul Wahab, maka saya melihat ada dua hal yang kita harus fokus di dalamnya:

  1. Ilmu

  2. Tarbiyah

Inilah kekuatan dan senjata kita. Bila kita telah tau kekuatan dan senjata kita, maka kita harus mencurahkan perhatian kita disini. Satu orang berilmu punya ilmu kuat dan tarbiyah kuat, lebih baik dari ada 1000 orang. Namun bila kita tidak fokus pada dua hal ini, maka kita tidak dapat melawan musuh-musuh Allah. Inilah parameter nya. orang yang kuat dalam parameter itu, maka akan hasilkan mutarobbi yang kuat pula.

Ilmu dan tarbiyah adalah tugas seorang nabi:

Ingat surah jum`ah yat 2:

  • Membacakan ayat-auyat nya

  • Mensucikan jiwanya

  • Mengajarkan mereka kitab dan hikmah

Ilmu dan tarbiyah harus berjalan seimbang. Ini tugas para nabi dan seharusnya jadi peran kita dalam perjuangan. Unsur lain pun ada, namun dua hal ini paling penting.

ILMU, ini senjata saat terjadi bid`ah, akidah melengceng, dll. Tantangan dakwah berubungan dengan syubhat.

TARBIYAH, agar dalam medan juang, kita bisa tsabat. Ilmu kuat namun kita tak kuat, sampai kapan kita bisa bersabar

  1. Sifat struktural; membangun relasi

Kita harus bangun kekuatan yang terstruktur agar dapat mengimbangi mereka. Untuk hal ini, kita harus bangun hubungan dengan seluruh pihak yang punya tujuan yang sama walau ada sedikit perbedaan dengan mereka. Contohnya yang terjadi di zamannya ibnu Taimiyah dan Sholahuddin Al Ayyubi, mereka bangun hubugan dari berbagai madzhab. Bahkan dengan madzhab asy’ari. Mereka sepakat adanya musuh yang sama yang kita hadapi. Ini merupakan manhaj rabbani;Al maidah ayat 5

Contoh bangun hubungan adalah dengan membuat program bersama. Tidak mungkin saat hadapi tantangan itu hanya sendiri saja. Kita harus mampu membangun hubungan dengan lembaga lain; Muhammadiyah, Al Irsyad, dll. Kita juga bisa buat grup yang bisa bangun ukhuwah dengan pihak lain. Jadi kita fokus pada persamaan kita dengan mereka, bukan pada perbedaan. Kita harus punya list tokoh penting Indonesia yang kita bisa bertemu dan berbicara dengan mereka. Mengapa? Karena dibelakang orang ini,boleh jadi ada 1000 orang lagi. Jangan tonjolkan perselisihan sehingga hilang kekutan kita.

Ambilah Hati Masyarkat

Para musuh kita, apa yang mereka mau cari?

Sasaran utama mereka adalah masyarakat. Mereka mau tanamkan misi mereka kepada masyarakat. Karena sasaran utama mereka pada masyaraat maka kita harus jelaskan ancaman dan mengajarkan pemanhaman yang benar kepada masyarakat. Kalau ilmu masyarakat benar maka mereka tak akan mau menerima syi`ah dan liberal lagi.

Kita harus bisa menyatu dengan masyarakat. kita harus jadi imam, makmun pun tidak mengapa. Penuhi undangan mereka dalam aqiqah atau dalam walimah. Kedekatan kita akan memudahkan penyampaian agama yang benar di masyarakat. Coba bayangkan, kita 40 orang disini dan sholat di masjid masing-masing, maka pasti akan ada efek yang besar. Kita harus menyebar, jangan terfokus pada satu hal. Kita harus juga sesuaikan dengan profesi kita;kampus dengan akmpus, kantor dengan kantor, dll.

Kita harus bisa mewarnai masyarakat. Jangan persempit hubungan kita hanya kepada thullab saja. Ingat, siapa pun orang beriman adalah saudara kita. jangan berkumpul hanya dengan orang-orang itu saja. Selama dia mukmin, maka ia adalah saudara kita. dia punya hak dan kita punya kewajiban untuk membangun hubungan ukhuwah dengan mereka.

Namun demikian, ikhwah, tidak satu tingkatan; ada teman jauh dan ada teman dekat. Kita bersabar dengan keburukan yang ada di masyakarat, maka itu lebih baik dari pada kita hidup sendirian. Sendiri, mungkin kita baik terus, tapi tetap baik dalam keburukan masyarakat, pahala nya lebih banyak.

Wasiat-wasiat ini, mari kita sebarkan pada orang-orang di sekitar kita. Pentingnya kita membangung grup untuk sebarkan kebaikan yang dapat menjadi kesepakatan bersama. Ada banyak sarana untuk itu sebagai upaya mewujudkan wasiat-wasiat tadi.

Bagi para pedagang, mengapa kita yang besar tapi tak mampu membangun hubungan? Kalau ada hubungan bisnis, maka dapat pula ada hubungan dakwah disitu. Bagi para mahasiswa, bila ada hubungan kuliah, maka dapat pula ada hubungan dakwah disitu. Bagi para karyawan, bila ada hubungan kerja, maka dapat pula ada hubungan dakwah disitu.

Kita dianjurkan hubungan itu, bukan berarti kita larut dalam seluruh aktivitas mereka. Selama tidak musuhi islam, maka kita bangun hubungan dengan mereka.

awalnya islam sedikit kemudian menjadi besar. Sahabat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam semakin banyak dan ini dibangun dari sebuah hubungan. Terjadinya futuhat, ini tanda bahwa jumlah besar itu penting.


*materi tarbiyah gabungan pengurus DPW-DPD Wahdah Islamiyah D.I. Yogyakarta bersama Syekh Az Zaidani (Murid senior Syekh Utsaimin), ditulis oleh Andi Muh. Akhyar, S.Pd|Sekretaris DPW WI DIY

Ahad, 14 Desember 2014

Pukul 20.00-22.30 WIB

@mesjid Al Kautsar, Rumah Ibu, Sleman Yogyakarta

Artikulli paraprakHadirilah kegiatan seminar remaja oleh DPD Wahdah Islamiyah Tojo Una-Una
Artikulli tjetërKegiatan Departemen Kesehatan DPD WI Baubau

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini