Tarawih ala Wahdah Islamiyah
Delapan Rakaat, Satu Juz Setiap Malam
Fajar, Kamis 10 September 2009 halaman 10
Salat tarawih di sejumlah masjid biasanya dilaksanakan dengan bacaan yang tidak panjang di setiap rakaatnya. Tapi, lain dengan salat tarawih yang dilaksanakan Wahdah Islamiyah (WI) di Masjid Wihdatul Ummah. Setiap malam selama Ramadan, salat tarawih dilaksanakan menamatkan satu juz Alquran.
Suasana masjid Wihdatul Ummah tidak begitu ramai beberapa saat sebelum tarawih dimulai. Satu persatu jamaah berdatangan, masuk masjid setelah sebelumnya meletakkan alas kaki pada pipa berdiameter 50 cm, berfungsi sebagai rak alas kaki.
Setiap malam Masjid ini didatangi jemaah dari berbagai wilayah di Makassar. Banyak jemaah yang menunaikan salat Isya di luar, namun sempat menunaikan tarawih di Wihdatul Ummah. Soalnya, tarawih di Wihdatul Ummah baru mulai pukul 09.00. Di tempat lain, pada waktu yang sama, tarawih biasanya sudah selesai.
Setelah Isya, jemaah sebelumnya diberikan siraman melalui kajian-kajian Alquran maupun hadis. Lalu, dilanjutkan dengan dakwah Islamiyah. “Memang setiap malam seperti ini dalam Ramadhan” tegas Ruppa’, salah satu pengurus Masjid Wihdatul Ummah.
Salat menghabiskan bacaan satu juz, memang tidak singkat. Jemaah harus tahan berdiri lama. Namun pengurus masjid sudah mengantisipasi dengan menyediakan air galon atau air mineral untuk jemaah yang ingin beristirahat. Setiap kali dua rakaat selesai, imam memberi jeda sedikit waktu untuk beristirahat. Tarawih dilaksanakan 8 rakaat plus tiga rakaat witir.
Menjelang 10 hari terakhir Ramadhan, masjid ini biasanya sudah mulai dipenuhi jamaah untuk itikaf.
“Nilai lebihnya, salat tarawih dilaksanakan agar sekaligus bisa khatam Alquran 30 Juz selama 1 bulan penuh,” jelas salah satu jemaah, Andang.(*)