JAKARTA, wahdah.or.id – Departemen Lingkungan Hidup Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah melaksanakan kegiatan Talkshow secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dengan tema”Krisis Iklim Global, Bagaimana Peran Kita?”, Ahad (5/6/2022).
Hadir sebagai Narasumber, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (KLHK) Republik Indonesia, Agus Rusly, Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof. Ahmad Munir dan Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP WI, Ustaz Ariesman.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Rahmat Abd. Rahman selaku Welcome Speech, serta 65 partisipan yang merupakan utusan Wahdah Islamiyah dari tingkat Pusat, Wilayah hingga Daerah, serta umum yang melibatkan Mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ustaz Rahmat menyampaikan kesiapan Wahdah Islamiyah sebagai salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) nasional untuk terus berpartisipasi bersama dengan stakeholders di pemerintahan.
“Dakwah Wahdah Islamiyah bukan hanya pengajian-pengajian. Lebih daripada itu mencakup masalah lingkungan hidup,” pungkasnya.
Beliau juga menekankan kondisi cuaca saat ini yang sudah hampir satu tahun masuk musim penghujan yang dampaknya banjir di kota-kota besar. “Apa yang kita rasakan saat ini adalah impact dari apa yang kita lakukan terhadap lingkungan. Kalau kita ingin hidup lebih nyaman, perlakuan alam kita dengan baik,” tambah beliau.
Sebelum menutup sambutannya, Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Sulawesi Selatan ini memberikan dua tantangan kepada tim lingkungan hidup DPP Wahdah Islamiyah, yakni aplikasi program satu rumah satu pohon dan cara menarik minat kader dan simpatisan agar mempunyai atensi yang besar terhadap dakwah tentang lingkungan.
Pada materi pertama, Agus Rusly menyampaikan konsep Program Kampung Iklim yang memiliki output untuk mendorong keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan.
“Mulai dari hal yang kecil, budaya buang dan mengelompokkan sampah pada tempatnya, menggunakan air sehemat mungkin adalah upaya yang bisa kita lakukan dimulai dari rumah masing-masing. Butuh kesabaran memang untuk memberikan kesadaran,” ujar beliau.
Materi kedua yang disampaikan oleh Prof. Ahmad Munir, beliau memaparkan tentang perubahan iklim dan spesifik ke kaitannya dengan pertanian.
Prof Munir mengajak partisipan untuk terus belajar, meneliti solusi solusi yang bisa dilakukan menghadapi fenoma perubahan iklim yang dampaknya juga ke pertanian. Cara mengelola dan teknologi masa depan yang dengannya kita bisa mengontrol tumbuh kembang tanaman dari ponsel kita masing-masing.
Pada materi ketiga, yang dibawakan oleh Ketua Departemen Lingkungan Hidup DPP WI Utsaz Ariesman memaparkan sebab terjadinya perubahan iklim dan bencana secara umum yaitu dari segi sains dan agama.
“Penyebab lain yang menjadi perhatian bagi kita semua untuk keluar dari Masalah lingkungan adalah sebab syar’i, yang menjadi sebab utama terjadinya musibah sehingga peran Wahdah Islamiyah fokus pada pembinaan iman dan kemudian pembinaan perbaikan lingkungan hidup,” ujar beliau.
“Hidup di era sekarang dengan segudang tantangan, solusinya butuh kolaborasi. Kolaborasi dari pemerintah, WI sebagai ormas nasional dan stakeholders lainnya. Pasca kegiatan ini, konsolidasi massif agar semangat setelah mengikuti Talkshow tetap terjaga,” tutupnya. [*]
Editor: Absaid