MAKASSAR – Lembaga Pembinaan dan Pendampingan Lanjut Usia (LP2LU) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah dan LP2LU Muslimah Wahdah Pusat melaksanakan kegiatan Taklim Lansia secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dengan tema”Demensia (Pikun), Apa dan Bagaimana Menghadapinya”, Ahad (12/6/2022).
Kegiatan ini dihadiri 51 partisipan yang terdiri dari pengurus LP2LU DPP WI dan MWP, kader WI dari berbagai daerah serta masyarakat umum. Hadir sebagai Narasumber, Ketua Departemen Kesehatan, Olahraga dan Kefarmasian DPP WI, Ustadz dr. Syamsuddin, Sp.PD.
Pada acara ini sambutan diberikan oleh ketua LP2LU DPP WI, Ustaz Andi Tajuddin SM dan Ketua Bidang III DPP WI, Ustaz Ridwan Hamidi,Lc,MA.
Dalam sambutannya, Ustaz Andi Tajuddin menyampaikan bahwa LP2LU adalah lembaga baru yang dibentuk paska muktamar IV WI yang diberikan amanah untuk melakukan pembinaan, pendampingan dan pelayanan pada golongan lanjut usia.
“Keberadaan LP2LU juga sebagai bukti perhatian ormas Wahdah Islamiyah terhadap pembinaan paripurna mulai sejak lahir hingga kita meninggal dan diharapkan kepada seluruh pengurus WI mulai tingkat DPW, DPD dan DPR memberikan perhatian khusus terhadap pembinaan lansia dengan memasukkannya dalam nomenklatur atau menjadikannya sebagai program kerja,” ujarnya.
Ketua Bidang III DPP WI, Ustaz Ridwan Hamidi, Lc., MA menyampaikan bahwa materi tentang lansia adalah ilmu yang penting dipelajari oleh setiap orang. Karena setiap kita memiliki keluarga yang telah lanjut usia.
“Materi taklim lansia ini dibutuhkan bukan hanya untuk orang yang sudah memasuki usia lansia tapi juga oleh orang yang memiliki keluarga lansia bahkan dibutuhkan oleh orang-orang yang belum memasuki usia lansia. Beliau menukil perkataan Imam Bukhari , al ilmu qabla qaul wal amal (berilmu sebelum berkata dan berbuat). “ Jangan kita menunggu lansia baru belajar ilmu-ilmu berkaitan lansia,” pungkasnya.
Pada sesi materi, dr. Syamsuddin memulai materi dengan menjelaskan kriteria lanjut usia berdasarkan kementerian kesehatan serta konsep menua sehat dan sukses.
“Demensia adalah suatu sindrom yang menggambarkan hilangnya fungsi intektual dan ingatan sedemikian berat sehingga menyebabkan gangguan hidup sehari-hari, tanpa melihat sebab,” tuturnya.
Kemudian beliau menjelaskan gejala serta tanda dini penderita demensia.
“Di antara tanda dini demensia adalah lupa menjadi bagian keseharian, mengalami gangguan orientasi waktu dan tempat, tidak mampu menyusun kata, mengulang-ulang kata atau cerita yang sama serta perubahan perilaku seperti acuh tak acuh, menarik diri dan gelisah,” terangnya.
Dokter Syamsuddin juga menerangkan tentang cara deteksi dini demensia diantaranya dengan melakukan skrining demensia (kartu MMSE) yaitu memberikan beberapa pertanyaan seperti tanggal berapa hari ini, hari apakah hari ini, apakah nama tempat ini, berapa umur anda siapa nama gadis ibu anda dan menyuruh untuk menghitung mundur angka 3-3, mulai dari angka 20.
“Peran pendamping di antaranya mempertahankan kualitas hidup penderita, memperlambat perburukan, membantu keluarga yang merawat dengan informasi yang tepat, menyusun kegiatan buat penderita pada pagi hari agar penderita tidak tidur terus serta memberi gelang tanda pengenal alamat,” imbuhnya.
Dokter Syamsuddin juga membeberkan tips dan cara mencegah dimensia dengan berbagai aktivitas termasuk menghafal Al-Qur’an.
“Cara mencegah demensia di anataranya rajin mengontrol tekanan darah, gula darah dan kolesterol, mencegah cedera kepala, meningkatkan aktifitas intelektual, sosial, fisik. Membaca buku yang merangsang berpikir dilakukan setiap hari termasuk rajin membaca dan menghafal al qur’an serta menerapkan pola makan sehat,” tegasnya.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari peserta Mudzkirah Muhayyang dari Muslimah Wahdah Daerah Pangkep dan berharap LP2LU kembali melaksanakan kegiatan sejenis yang fokus membahas berbagai problem seputar lansia.
“Barakallahufiiikum untuk LP2LU DPP Wahdah Islamiyah, even pembuka yg luar biasa, kami menantikan taklim-taklim selanjutnya. Jazakumullahu khairan,” tulis beliau di grup WA peserta taklim lansia.
Rep: Muh Akbar
Editor: Absaid