Surga Yang Engkau Rindu

Date:

Kini kita akan berpindah membahas golongan lain yaitu golongan yang bahagia karena meraih surga Tuhan mereka. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

“Tatkala Allah selesai memutuskan hamba-hamba-Nya dan tersisa diantara mereka seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dan dialah mantan penghuni neraka yang terakhir kali masuk surga, kecuali ia berdoa,” Ya Tuhan, palingkanlah wajahku dari neraka, sebab baunya saja sudah cukup menggangguku dan jilatan apinya telah membakarku “.

Orang itu kemudian memohon kepada Allah sekehendaknya untuk berdoa, kemudian Allah berfirman: ” Kalaulah Aku memenuhi permintaanmu, jangan-jangan engkau nanti meminta harapan lain! Ia menjawab,” Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta selainnya “.

Dan Tuhannya pun mengambil janji dan ikrar sekehendak-Nya lalu memalingkan wajahnya dari neraka.

Namun kemudian ia menghadap surga dan melihat keindahan surga, ia pun lantas terdiam beberapa saat dan memohon, ” Ya Allah, jadikanlah aku berada di pintu surga.’ Allah bertanya: ” Bukankah engkau telah menyerahkan janjimu dan ikrarmu untuk tidak meminta-Ku selama-lamanya selain yang telah Aku berikan.

Hai engkau Anak Adam, alangkah senangnya engkau berkhianat.’ Namun hamba itu tetap saja memohon,” Ya Tuhanku,” dan ia terus memohon Allah hingga Allah bertanya: ” Kalaulah Aku memberimu apa yang kau minta sekarang, jangan-jangan engkau minta lagi dengan permintaan lain.’ Ia menjawab, ‘Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi dengan permintaan lain.’ Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga Allah mengajukan ke pintu surga.

Namun ketika hamba itu telah berdiri ke pintu surga, surga terbuka baginya sehingga ia melihat kesenangan hidup dan kegembiraan di dalamnya sehingga ia terdiam sekehendak Allah ia diam. Kemudian ia memohon, ” Ya Tuhanku, masukkanlah aku dalam surga “, maka Allah mengatakan, ” Hai, bukankah telah engkau serahkan janjimu untuk tidak meminta yang lain selain yang telah Aku berikan, wahai Anak Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat “. Maka si hamba tadi memohon, ” Ya Tuhanku, jangan aku menjadi hamba-Mu yang paling sengsara “,  si hamba itu terus tiada henti memohon hingga Allah tertawa.

Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, Allah musti berkata kepadanya ”Masuklah kamu ke surga“.

Jika si hamba telah memasukinya, Allah berkata kepadanya: ”Tolong buatlah impian“. Maka si hamba meminta  Tuhannya dan membuat impian-impian, hingga Allah mengingatkannya dengan berfirman sedemikian-sedemikian hingga impian si hamba sudah sampai puncaknya.

Allah berfirman kepadanya: ” Itu semua untukku, dan ditambah seperti itu pula ”1

Allahu akbar ! Inilah kondisi penghuni surga yang terakhir kali masuk kedalamnya, lalu bagaimana dengan orang yang sejak awal telah berada didalamnya sejak dini sebagaimana firman Allah:

وسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

Artinya: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa segera ke dalam Surga secara berombonggan. Sehingga apabila mereka sampai ke Surga dibukakanlah pintu-pintu itu dan berkatalah para penjaga-penjaga surga kepada mereka: “Kesejahteraan atas kalian. Berbahagialah kalian! maka masukilah Surga ini, sedang kalian kekal di dalamnya.” 2

Mereka dimasukkan kedalam surga sesegera mungkin sebagaimana halnya seorang utusan yang dimuliakan sesegera mungkin untuk menghadap sang raja. Lalu dibukalah pintu surga bagi mereka, sebagaimana halnya seorang tamu yang dibukakan untuknya sebuah pintu rumah oleh para pembantu.

Allah juga mengabarkan bahwa penjaga surga memberi salam kepada orang-orang mukmin sebagaimana firman-Nya, artinya: “Dan berkatalah para penjaga-penjaga surga kepada mereka: “Kesejahteraan atas kalian. Berbahagialah kalian! maka masukilah Surga ini, sedang kalian kekal di dalamnya.”

Para malaikat mengawali perjumpaan dengan mereka dengan ucapan salam yang menunjukkan keselamatan mereka dari berbagai keburukan dan kesengsaraan akhirat.

Adapun sungai-sungai surga, maka telah disifati oleh Allah dalam kitab-Nya, diantaranya:

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ .

Artinya: “Perumpamaan surga yang di janjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya terdapat sungai-sungai dan air yang tiada berubah rasa, warna dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka.” 3

  • Sungai pertama; airnya tidaklah berubah rasa, warna dan baunya, ia merupakan air yang paling segar, jernih, dan lezat diminum.
  • Kedua: sungai susu yang tidak berubah rasanya baik rasa kecut atau lainnya.
  • Ketiga: sungai khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya; ia tidak memiliki rasa yang tidak disukai, tidak berbau, dan tidak pula memabukkan, tetapi peminumnya akan merasakan rasa yang paling lezat.
  • Keempat: sungai dari madu yang disaring, didalamnya tidak terdapat kotoran lebah, atau lainnya.

Diantara sungai-sungai surga tersebut adalah Al-Kautsar, dalam hadis: “Al Kautsar adalah sungai di surga. Tepiannya terbuat dari emas. Salurannya adalah mutiara dan batu permata. Tanahnya lebih harum dari minyak kasturi. Airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju.” 4

Sedangkan tempat tinggal dan istana-istana penghuni surga maka disebutkan dalam banyak ayat dan hadis, diantaranya: Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya bagi seorang mukmin diberikan satu kemah di surga yang terbuat dari mutiara yang berongga. Panjangnya enam puluh mil. Dan bagi seorang mukmin disediakan beberapa orang istri yang selalu digilirnya, dimana masing-masing (istri itu) tidak bisa melihat satu dengan yang lainnya”. 5

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu ia berkata: “Wahai Rasulullah, Ceritakan kepada kami tentang surga dan bangunan-bangunannya.” Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Batu batanya terbuat dari emas dan perak, semennya dari dari minyak misk yang wangi, kerikilnya dari permata dan yaqut, tanahnya dari za’faran, barangsiapa yang masuk dia akan mendapat kenikmatan yang tidak pernah kosong, kekal tidak pernah mati, pakaianya tidak pernah rusak, selalu dalam usia muda6

Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu’anhu berkata: Datanglah seorang ahli kitab kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan berkata: “Wahai Abul-Qashim, engkau menklaim bahwa penghuni surga makan dan minum ?”, Beliau menjawab: “Ya, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, sungguh salah satu mereka akan diberikan kekuatan 100 laki-laki dalam urusan makan, minum dan jimak.” Ia bertanya: “Sesungguhnya orang yang makan dan minum pasti akan buang hajat, maka apakah disurga tidak terdapat kotoran (tinja dan kencing) ?”, Beliau menjawab: “Buang hajat mereka hanyalah berupa keringat yang keluar dari pori-pori kulit mereka, laksana tetesan-tetesan minyak kasturi sehingga perutnya mengecil kembali.”

Makanan berupa buah-buahan didalamnya beragam rasa, wangi dan jenisnya. Ada yang berupa buah kurma, anggur, apel, delima, buah tin, dan buah lainnya yang sama sekali tidak disamai oleh buah-buahan dunia, Allah ta’ala berfirman, artinya: “Dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka.” 7 Juga berfirman, artinya: “Dan (di dalam surga terdapat) buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” 8

Penghuni surga memiliki pasar, didalamnya mereka mendapati berbagai kenikmatan dan bertambahnya ketampanan dan kecantikan wajah mereka. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya di surga terdapat pasar yang diramaikan hanya pada hari Jum’at. Maka ketika itu angin berhembus dari arah utara dan menerpa wajah-wajah dan pakaian mereka sehingga menambah indah dan rupawan. Mereka pun kembali pada keluarga mereka yang juga bertambah indah dan rupawan. Keluarga mereka berkata: ‘Demi Allah, sungguh engkau bertambah indah dan rupawan’. Mereka pun berkata: ‘Dan kalian, demi Allah, juga bertambah indah dan rupawan” 9

Setelah memaparkan beberapa kenikmatan penghuni surga diatas, Kami akan menukilkan kenikmatan terbesar penghuni surga yaitu memandang wajah Tuhan mereka. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Jikalau semua ahli surga sudah memasuki surga, lalu Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Adakah sesuatu yang engkau semua inginkan supaya Aku dapat menambahkan kenikmatan itu padamu semua?” Mereka menjawab: “Bukankah Engkau telah memutihkan / memberikan cahaya pada wajah-wajah kami ? Bukankah Engkau telah memasukkan kami dalam surga dan menyelamatkan kami dari neraka?” Kemudian tersingkaplah tabir -yang menutupi Dzat Allah Ta’ala. Maka tidak ada suatu kenikmatan yang diberikan kepada para ahli surga itu yang lebih mereka sukai daripada melihat kepada Dzatnya Tuhan mereka,” 10

Kenikmatan terakhir yang mereka dapatkan adalah keridhaan Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadis: “Sesungguhnya Allah `Azza wa Jalla berkata kepada ahli surga “Hai, ahli surga” mereka menjawab: “Kami memenuhi panggilan-Mu wahai Tuhan kami”. Berkata Allah “Sudah puaskah kamu sekalian?” Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak puas. Sungguh Engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang dari makluk Mu”. Maka Allah berfirman:” Aku akan memberikan kepada kamu yang lebih baik dari pada itu?’. Mereka berkata: “Wahai Tuhan kami! `Apakah yang lebih dari pada itu?” Maka Allah menjawab: “Aku akan melimpahkan kepadamu keridaan Ku, Lalu Aku tidak akan marah kepadamu selama-lamanya”11

Demikianlah kisah setiap manusia yang berakhir ke salah satu alam yang kekal abadi; surga atau neraka. Akan tetapi tersisa satu perkara yang mungkin akan menjadi jalan keluar bagi penghuni neraka yang diazab, dan terputusnya kenikmatan penghuni surga yang diberikan berbagai karunia. Perkara tersebut adalah ajal atau kematian, apakah penghuni neraka dan penghuni surga akan merasakan kematian ?

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Kematian didatangkan pada hari kiamat seperti kambing kelabu -Abu Kuraib menambahkan: Lalu didirikan diantara surga dan neraka, sedangkan keseluruhan hadits berikutnya sama- kemudian dikatakan: Wahai penduduk surga, apa kalian mengetahui ini?
Mereka melihat dgn mendongak, mereka menjawab: ‘Ya, itu adl kematian.’ Kematian dibaringkan lalu disembelih kemudian dikatakan kepada penduduk neraka: ‘Wahai penghuni neraka, apa kalian mengetahui ini?’ Mereka melihat dgn mendongak, mereka menjawab: ‘Ya,’ itu adalah kematian’. Beliau bersabda: Lalu kematian diperintahkan disembelih, setelah itu dikatakan: ‘Wahai penduduk surga, kekal tak ada ada kematian dan wahai penduduk neraka, kekal tak ada kematian.”12

Dengan ditiadakannya ajal ini, sempurnalah kebahagiaan dan kegembiraan penghuni surga, dan lengkaplah sudah penderitaan penghuni neraka.

Ya Allah, jauhkanlah kami hamba-hamba-Mu ini dari azab neraka, dan masukkanlah kami kedalam surga-Mu.

Ya Allah, kumpulkanlah kami semua beserta orang tua, istri-istri, anak-anak, dan orang-orang tercinta kami dalam surgamu, surga Firdaus tertinggi.

Disadur dari buku I AM ISLAM

1.HR Bukhari

2 .QS Az-Zumar: 73

3 .QS Muhammad: 15

4 .HR Tirmidzi

5 .HR Bukhari Muslim

6 .HR Ahmad

7 .QS Muhammad: 15

8 .QS Al-Waqi’ah: 20-21

9 .HR Muslim

10 .HR Muslim

11 .HR Bukhari Muslim

12.HR Muslim

Maulana La Eda, L.c
Maulana La Eda, L.c
Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah (Mahasiswa S2 Jurusan Ilmu Hadis, Universitas Islam Madinah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Buka Dapur Umum di Gaza Palestina, Ribuan Porsi Makanan Siap Saji Didistribusikan Se Khan Yunis

GAZA, wahdah.or.id – Momen gencatan senjata selama sepekan dimanfaatkan...

Ustadz Yusran Anshar Sebut Dakwah dan Tarbiyah Adalah Jihad yang Utama Sekarang

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Ustaz...

Wahdah Islamiyah Ajak Kader Ikut Atasi Masalah Lingkungan dengan Menanam Pohon

MAKASSAR, wahdah.or.id - Musyawarah Kerja Nasional XVI Wahdah Islamiyah...

Hadiri Mukernas XVI Wahdah Islamiyah, Prof Waryono Dorong LAZ Lebih Optimal dalam Gerakan Zakat dan Wakaf

MAKASSAR, wahdah.or.id – Prof Waryono Abdul Ghafur, selaku Direktur...