JAKARTA – Ormas Islam Wahdah Islamiyah memberikan layanan dalam bidang ekonomi. Layanan tersebut adalah koperasi berbasis syariah yang dinamai Koperasi Primer Nasional Amanah Ummat Sejahtera.

Namun, kata ustaz Hamid Habbe selaku Ketua Dewan Pengawas Keuangan Wahdah Islamiyah, nama tersebut masih dalam tahap pertimbangan. Artinya, masih diperlukan usulan nama yang nantinya akan dipatenkan ke depan.

Ia menyebut didirikannya koperasi agar menjadi inkubator bisnis yang bisa dirasakan kebermanfaatannya oleh setiap orang. Ia melanjutkan, koperasi juga bertujuan untuk mendorong pendirian usaha-usaha baru, agar lembaga semakin mandiri dan kuat.

“Kita ingin Wahdah Islamiyah kuat secara finansial. Agar banyak usaha yang bisa menopang gerak dakwah, pendidikan, kesehatan dan bidang sosial ke depan. Juga, agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia,” kata ustaz Hamid, Rabu (22/12/2021).

Di dalam kesempatan tersebut, guru besar ilmu ekonomi Universitas Hasanuddin ini menjabarkan ada beberapa sumber pendanaan koperasi seperti simpanan anggota, sisa hasil usaha, modal hibah, dana wakaf dan bantuan pemodalan dari pemerintah setempat.

“Simpanan pokok sejumlah 25 ribu rupiah, simpanan wajib antara 10 ribu sampai 500 ribu rupiah, ada juga iuran sosial sebanyak 5 ribu per bulan, dan wakaf produktif yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha ,” tambahnya.

Koperasi primer ini, dikatakan ustaz Hamid serentak dilaunching di seluruh perwakilan daerah dan wilayah Wahdah Islamiyah. Ia pun mengajak semua stakeholder dan keluarga besar ormas Wahdah Islamiyah menjadi anggota. Sebab kata dia, koperasi ini adalah salah satu ikhtiar memodali dakwah dan tentunya akan ada benefit bagi pemodal untuk masa mendatang. []