MAKASSAR, wahdah.or.id – Siswa SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah raih juara 1 dalam Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat SMP/MTs se-Sulawesi Selatan, yang diadakan di Hotel Travelers Phinisi Makassar. Rabu, (3/8/2022).
Lomba cerdas cermat ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel, Prof. Dr. Muhammad Jufri.
“Kegiatan ini diadakan oleh Dinas kebudayaan dan kepariwisataan Sulawesi selatan dengan tujuan sebagai ajang pertemuan siswa untuk menguji dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya khususnya museum,” ujarnya.
Dengan di raihnya peringkat 1, maka SMP Wahdah bersiap melaju ke Tingkat Nasional LCCM 2022 mewakili Provinsi Sulawesi Selatan. Pada LCCM 2022 ini, SMP Wahdah diwakili oleh Najwa Naysilla Bakri, Alistra Hairah Jannah, dan Fildzah Ghaisany We Tenri Ewa Hasbi.
Mereka merasa senang dan bangga telah mendapatkan prestasi ini. Mereka juga mengungkapkan bahwa lomba ini sangat bermanfaat sebab siswa dapat semakin membuka wawasannya terutama dalam hal kemuseuman.
“Lomba ini menjadi ajang kompetisi yang sangat bermanfaat untuk para siswa dan guru. Melalui materi-materi dan kuis-kuis yang disajikan membuat kita semua semakin menambah wawasan terkait budaya dan kemuseuman. Tentunya kita bangga akan kekayaan budaya kita,” kata Yuni Aslia, S.Kom, selaku pendamping peserta LCCM 2022 SMP Wahdah.
Kepala Sekolah SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Darwis Abbas S. Ag., Lc., M.Pd.,I meyampaikan rasa syukurnya atas hasil yang telah diraih oleh siswa-siswa SMP Wahdah dalam ajang lomba cerdas sermat tersebut.
“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan hasil terbaik untuk siswa siswa SMP Wahdah, padahal sebelumnya mereka tidak diperhitungkan sebagai peserta calon juara. Namun usaha tidak akan menghianati hasil, sekali lagi Alhamdulillah,” ungkapnya.
Ustadz Darwis juga mengapresiasi kepada para pendamping peserta yang dengan sabar membina dan menemani mereka selama dua hari bahkan sampai bermalam di hotel bersama.
“Ada hal yang cukup menggelikan, sesuai informasi yang kami dapatkan, mereka menyewa perlengkapan lomba berupa baju adat hanya untuk sehari saja, jika menang mereka baru memperpanjang sewanya. Ternyata ketika akan diperpanjang, baju adat dan aksesorisnya sudah disewa oleh orang lain dan sempat menimbulkan kepanikan karena harus mencari lagi ke tempat lain,” imbuhnya.
“Kami sebagai kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah terlibat dalam kesuksesan siswa siswa kita terutama kepada para peserta,” tambahnya.
Rep: Muh Akbar
Editor: Absaid
