Shalat Hadiah Untuk Seseorang Yang Telah Meninggal Dunia

Date:

Bismillah,
Izin bertanya Ustadz,
Kemarin ba’da maghrib di mesjid tempat saya sholat diumumkan untuk sholat hadiah karena paginya ada yang warga meninggal dunia

Dengan tata cara :
Niat sholat hadiah untuk almarhumah
2 rokaat
Bacaan tiap rokaat : Alfatihah,ayat kursi,attakasur

Saya tidak ikutan karena masih ragu apakah benar ada tuntunannya, walaupun sebelum sholat imam sempat membacakan kitabnya

Mohon penjelasannya
Dadang – Bandung

Jawaban:

Alhamdulillah, wash sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah.
Sesungguhnya kami sangat mengapresiasi kehati-hatian antum dalam melaksanakan ibadah, tidak mudah menerima informasi tentang suatu ibadah, Apalagi jika informasi tentang ibadah tersebut datang dari orang yang meragukan dan tidak kita ketahui kadar keilmuannya.

Begitulah seharusnya seorang muslim sebelum melaksanakan suatu amalan, hendaknya melandasinya dengan ilmu syar’i, sebagaimana diwasiatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari:
العلم قبل القول والعمل
Berilmu sebelum berkata dan beramal.
Salah satu kewajiban seorang muslim terhadap mayit muslim adalah menyalatkannya, dan ini hukumnya fardhu kifayah menurut mayoritas ulama.

Adapun tatacaranya, yang paling masyhur adalah bertakbir 4 kali, takbir yang pertama membaca al-Fatehah, takbir yang kedua membaca shalawat kepada Nabi, kemudian takbir yang ketiga berdoa untuk simayit, adapun takbir yang ke empat maka diam sejenak (tidak membaca doa apapun) baru kemudian salam satu kali sambil menoleh ke kanan, jika dalam takbir ke empat kita membaca doa yang bersifat umum kepada kaum muslimin, maka boleh juga, demikian juga jika hendak mengucap salam dua kali, maka boleh juga menurut pendapat sebagian ulama, salah satunya pendapat syaikh Sholeh al Fauzan.

Adapun shalat hadiah yang antum tanyakan, dari literatur yang kami telaah, shalat ini adalah ritual Syiah Rafidhah, namun pada hakikatnya ia bukan hadiah untuk mayit, tapi untuk ahlul Bait, adapun tatacaranya, persis seperti yang antum deskripsikan.

Kesimpulannya, shalat ini bukan bagian dari syariat islam, bahkan termasuk ritual Syiah Rafidhah, dan dari kasus ini kita bisa berkesimpulan bahwa Syiah Rafidhah berdakwah dengan cara yang halus dan lembut, sehingga banyak kaum muslimin yang terjebak ke dalam perangkap mereka tanpa disadari.
Wallahu a’lam.

Dijawab oleh Ust. Lukman Hakim, Lc
(Alumni S1 Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah dan Mahasiswa S2 Jurusan Dirasat Islamiyah Konsentrasi Hadits di King Saud University Riyadh KSA)

————–
Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke  http://wahdah.or.id/konsultasi-agama/

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan: Program Pengabdian kepada Masyarakat STIBA Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu...

Meretas Dakwah Melintasi Batas Pelosok: Wahdah Islamiyah Berau Bina Mualaf Desa Sajau

BERAU, wahdah.or.id - Dedikasi membangun negeri, tim pembinaan pelosok...

Membangkitkan Semangat Dakwah dalam Islahul Ummah: Ustad Zaitun Berembuk Bersama Kader Wahdah Islamiyah Se-Sulawesi Tengah

PALU, wahdah.or.id - Berembuk bersama kadernya, Dewan Pengurus Wilayah...

Segera Daftar! 20 Hari Lagi Silatnas Da’i-Da’iyah Wahdah Islamiyah

MAKASSAR, wahdah.or.id -- Dakwah adalah tugas mulia yang tak...