PERTANYAAN:
أصلي غالبا في جماعة في بيتي، فهل الصلاة بالبيت جماعة سبع وعشرين درجة؟
Saya sering shalat berjama’ah di rumahku, apakah shalat di rumah secara berjama’ah pahalanya 27 derajat (juga)?
JAWABAN:
الحمد لله وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، وبعد. إذا كان له عذر يمنعه من الصلاة في المسجد أو يبيح له الصلاة في البيت، وإلا فإنه يأثم بذلك، لوجوبها جماعة في المسجد إلا من عذر؛ لحديث “من سمع النداء فلم يجب فلا صلاة له إلا من عذر” أخرجه ابن ماجة وابن حبان والحاكم بسند صحيح من حديث ابن عباس _رضي الله عنهما_، أي أنه لا صلاة له كاملة كما ذكر العلماء، وهذا يدل على عدم حصول الأجر كاملاً. والله أعلم. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi (Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang tidak ada Nabi setelahnya. Wa ba’d.
Jika seseorang memiliki udzur yang menghalanginya shalat di Masjid dibolehkan ia shalat di rumah. Jika tidak memiliki udzur, maka tidak boleh. Karena shalat berjama’’ah wajib ditunaikan di masjid, kecuali bagi yang memiliki udzur, berdasarkan hadits, “Siapa yang mendengarkan panggilan adzan lalu tidak memenuhinya (Tidak menghadiri shalat jama’ah) maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur”. (terj. HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim dengan sanad Shahih dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma). Maksudnya shalatnya tidak sempurna, sebagaimana disebutkan oleh para Ulama. Hal ini menunjukan bahwa ia (yang shalat di rumah) tidak mendapatkan pahala yang sempurna. Wallahu a’lam. Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad Wa ‘ala Alihi Wa Shahbihi Ajma’in.(Sym)
(Sumber: http://www.almoslim.net/node/53190).
(Fatwa Syekh. Prof. DR. Nashir al-Umar hafidzahullah)
==
Syekh. Prof. DR. Nashir bin Sulaiman al-Umar hafidzahullah adalah Ketua Lembaga Tadabbur Al-Qur’an Internasional dan mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Ulama Muslim Sedunia. Fatwa ini diterjemahkan dan dinukil dari website resmi beliau: www.almoslim.net.