Setiap jiwa manusia memiliki potensi untuk berbuat kebaikan dan keburukan.
Alloh berfirman,

(فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا)
[سورة الشمس 8]

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya..
(Qs. As Syams; 8)

Dengan potensi yang dimilikinya, seorang mukmin akan berusaha memperbanyak kebaikan dan meminimalisir keburukan sebagai bekal menuju akhirat.

Ketika ada peluang kebaikan di depan kita;

1. Jangan pernah meremehkan sekecil apapun.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ“

Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722.)

Boleh jadi amal yang kita anggap sepele, namun ternyata itulah amalan yang paling ikhlas yang pernah kita kerjakan.

2. Bersegera mengamalkannya

Allah Ta’ala berfirman,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ“

Berlomba-lombalah dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah: 148).

Maksud ayat ini kata Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin adalah jadilah yang nomor satu dalam melakukan kebaikan. (Syarh Riyadhus Sholihin, 2: 6).

Begitu juga Allah Ta’ala berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Apa-apa yang engkau inginkan bersamamu di akhirat, maka kerjakanlah..
Dan-apa yang engkau tidak harapkan bersamamu di akhirat, maka tinggalkanlah…

3. Jangan harap kebaikan tersebut akan berulang.

Sebab belum tentu akan ada kesempatan ke dua untuk kebaikan yang sama.

Alloh berfirman,

(وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ)
[سورة اﻷعراف 34]

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al A’raaf:34).

4. Sampaikanlah kepada saudaramu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ دَعَا اِلَى هُدًي كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبَعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئا وَمَنْ دَعَا اِلَى ضَلَالَةَ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الْإِثْمِ مِثلُ آثَامِ مَنْ تَبَعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئا (روه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “siapa saja yang mengajak kepada kepada kebenaran, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun” (HR Muslim).

Hari hari adalah lembaran-lembaran baru
Untuk goresan amal perbuatan
Maka jadikanlah hari2mu itu
Sarat dengan amalan terbaik

Kesempatan akan segera lenyap
Secepat perjalanan awan
Dan menunda kesempatan
Adalah ciri orang yg merugi

Barang siapa bersampan kemalasan
Ia akan tenggelam bersamanya
Jika rasa malas dan menunda kesempatan tlah menyatu
Maka yg akan terlahir adalah kerugian

Artikulli paraprakRatusan Ulama Kumpul di Bogor Bahas Manhaj Wasathiyah
Artikulli tjetërHukum Seorang Muslimah Menggunakan Hijab Syar’i

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini