MAKASSAR, wahdah.or.id — Hari ketiga, Ahad (07/07/2024), hari terakhir MPP III DPP Wahdah Islamiyah digelar. Pleno per pleno telah terlaksana dengan baik. Pada hari ketiga, pleno pertama dari pagi hingga siang membahas Bidang VI Pelayanan Umat dan Bidang V Keorganisasian.
Serba-serbi MPP III lainnya di hari ketiga ini adalah puisi dengan Bahasa Ambon dari Ketua DPW Maluku, Ust. Firman, SH. Menariknya, Ust. Firman mengadakan sayembara menulis puisi di kalangan kader DPW Maluku dan membacakan puisi pemenang sayembara tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap Palestina.
“Puisi bentuk kepedulian kami terhadap keadaan yang berkecamuk di bumi Palestina. Bahkan saya sebagai Ketua DPW Maluku membuat sayembara penulisan puisi di kalangan kader dan ada sekitar tiga puisi yang terkumpul, semua judulnya tentang Palestina,” jelasnya.
Puisi yang beliau bacakan adalah puisi terpilih dari kader Wahdah Islamiyah Kepulauan Buru, yaitu Abu Nusha. Ketika ditanya tentang motivasi, berikut jawaban beliau, “sebagai bentuk kontribusi kami terhadap kemerdekaan Palestina.”
Ust. Firman mengatakan bahwa saat ini, ketika kita berbicara tentang perjuangan dan semangat juang, maka kita akan tertuju ke bumi Palestina.
Berikut narasi puisi yang beliau bawakan di pembukaan pleno pertama, Ahad (07/07/2024).
PALESTINA ADALAH GANDONG
(Karim Abu Nusha)
Halo Basudara Samua.
Ini Tragedi bukan carita,
Kejahatan Iblis Berwujud Manusia
Menindas Penduduk di Bumi Palestina
Dong bikin skenario batu badaong
Hati busuk Mirip Kadondong
Licin di kulit, mar di dalam penuh Kariting
Tipu Dunia Deng Omong Kosong.
Yang Katong tahu, Palestina Bumi Perkasa
Negaranya di jajah, tapi dong Hati tetap Merdeka.
Biar Tanah Pono deng Darah.
Tapi semangat gandong tetap membarah.
Mama bilang, dulu Langitnya Biru.
Beta lia, kini pono deng Abu.
Hujan senjata selalu memburu.
Seng paduli dia anak ataupun Ibu.
Ribuan Rumah Hancur Binasa.
Anak Kecil berdiri, seng ada Keluarga.
Katong Bataria ini GENOSIDA!
Tapi dunia bilang, ini hal biasa.
Mencari Dalih Mengkambing Hitam.
Pejuang Hamas, Yang selalu di Kecam.
Ini bukan perang Karena Islam.
Tapi memang Hati zionis sangatlah Kejam.
Sebelum Indonesia Merdeka,
Dong Hadir sebagai Pembela.
Katong Bukan Kacang Lupa Kulitnya.
Mari katong bela meski hanya di doa.
Gandong Basudara Samua!
Ini Tragedi, Bukan Tentang Katong Deng Kamong.
Karna Palestina adalah Gandong.
Namlea, 05 Juli 2024
Hari ketiga MPP III ini memberikan kesan mendalam bagi para peserta, terutama dengan pesan kuat yang disampaikan melalui puisi Ust. Firman. [*]