Selayang Pandang
KOMITE UMAT UNTUK PALESTINA
(KOMAT PALESTINA)
“Sesungguhnya kamu akan mendapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Firman Allah dalam al-Qur’an Surah al-Maaidah ayat 82)
Dunia kembali dihentakkan oleh sebuah tindak kejahatan kemanusiaan yang sangat keji dan biadab. Tentara Zionis Israel telah melakukan aksi brutal berupa agresi militer terhadap wilayah Palestina pada tanggal 27 Desember 2008. Dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur jenis F-16 serta helikopter Apachenya bangsa penjajah itu melakukan serangan secara besar-besaran ke seluruh jalur Gaza.
Serangan udara yang terjadi menjelang tahun baru Islam 1430 H ini serentak dilakukan ke lebih 30 sasaran yang diklaim oleh pihak rezim Zionis Israel sebagai markas HAMAS. Dengan membabi-buta mereka membombardir dan membantai warga Gaza yang sudah tidak berdaya setelah selama setahun lebih diblokade oleh Israel. Lebih dari 300 bocah, wanita dan orang tua meninggal jadi korban. Ribuan lainnya luka berat dan ringan. Selain serangan udara, tank-tank Israel juga mendekati wilayah Jalur Gaza. Tak peduli penduduk sipil Palestina menjadi korban, otoritas Zionis Israel menyatakan akan terus melakukan serangan Gaza. Apalagi tekad jahat mereka itu – seperti biasanya- mendapat lampu hijau dari sekutu-sekutunya, AS dan Eropa.
Agresi brutal ini memicu reaksi keras berbagai pelosok dunia. Di mana-mana terjadi protes keras, kecaman dan kutukan terhadap kebrutalan Israel tersebut, bahkan di Amerika dan Eropapun terjadi aksi-aksi demonstrasi mengutuk aksi biadab itu. Tidak sedikit para pemimpin negara di dunia ikut mengutuk bahkan di antara mereka langsung mengambil langkah tegas, Presiden Venezuela memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel bahkan mengusir duta besar Israel dari negerinya dan tindakan serupa diikuti oleh Presiden Bolivia. Dari Asia Tenggara, Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Muhammad menyerukan boikot terhadap Israel. Umat Islam sedunia –terutama yang di hati mereka masih ada iman- sangat prihatin dan terpukul dengan tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara-saudara mereka di Palestina ini. Mereka pun mengutuk kezhaliman bangsa Yahudi itu seraya melakukan berbagai aksi solidaritas dan dukungan kepada perjuangan kaum muslimin di Palestina. Ironisnya, pemimpin-pemimpin bangsa Arab seolah tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan kenyataan yang memilukan ini, demikian pula lembaga PBB yang tak kuasa membendung kejahatan Israel itu.
Begitu kuatnya tekanan yang dilakukan oleh dunia Internasional dengan jatuhnya ribuan korban dan rusaknya fasilitas infrastruktur di Gaza, namun Israel tak bergeming. Mereka tetap melanjutkan serangan membabi-buta mereka ke kota Gaza dan sekitarnya, akibatnya dalam setiap hari puluhan bahkan mencapai ratusan korban sipil yang tewas berjatuhan dan jumlah yang luka-luka tentunya lebih banyak lagi termasuk para wanita dan anak-anak yang tak berdosa tidak luput dari keberingasan tentara Zionis keturunan kera dan babi itu. Sehari sebelum tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara pejuang Palestina dan tentara kafir Israel, tidak kurang dari 1500 orang rakyat Palestina yang direnggut nyawanya akibat serangan-serangan yang dilakukan Israel selama kurang lebih 22 hari, dan ribuan lainnya masih dalam keadaan terluka.
Di Indonesia, sejak awal serangan brutal Zionis Israel hingga saat ini umat Islam dari berbagai komponen, di berbagai daerah terus melakukan aksi protes dan solidaritas berupa penggalangan dana dan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke negeri Islam yang merupakan di dalamnya terdapat kota suci umat Islam ketiga yaitu Yerusalem dan masjid al-Aqsha yang merupakan kiblat pertama mereka. Rangkaian serangan beringas yang dilakukan secara intensif dan kontinyu oleh Israel ini nampaknya tidak sekedar memicu kepedulian dan solidaritas sosial umat Islam akan tetapi telah melahirkan sebuah tekad dan semangat baru untuk mengakhiri konflik Palestina dengan satu cara, yaitu menghentikan kezhaliman dan penjajahan Zionis kepada negeri Palestina dengan Jihad fi Sabilillah. Hal itu disebabkan karena upaya diplomasi dengan Israel tidak pernah berhasil dalam artian sesungguhnya karena bangsa Palestina tetap terjajah dan umat Islam di sana tak putus-putusnya dirundung kemalangan akibat keangkaramurkaan kaum Zionis.
Di Makassar, fenomena kesadaran ini begitu menguat terutama di kalangan sejumlah ormas-ormas Islam dan selanjutnya mengkristal dengan terbentuknya KOMITE UMAT UNTUK PALESTINA (disingkat KOMAT PALESTINA yang dalam bahasa Arab dapat berarti Palestina berdiri tegak), sebuah komite yang akan menjadi wadah yang menghimpun berbagai potensi umat yang diarahkan untuk membantu kepentingan kaum muslimin di Palestina dalam menghadapi kekuatan Israel.
KOMAT PALESTINA yang pendiriannya diprakarsai oleh sejumlah tokoh-tokoh Islam dan aktivis dakwah dari sejumlah Ormas dan lembaga Islam lainnya di Makassar ini dideklarasikan untuk pertama kalinya pada sebuah acara tabligh Akbar yang bertopik Untukmu Palestinaku, yang diselenggarakan atas kerjasama Ormas Wahdah Islamiyah dengan Forum Umat Islam Sulawesi Selatan dan berlangsung pada hari Ahad, 14 Muharram 1430 H/11 Januari 2009 M di Masjid Raya Makassar. KOMAT PALESTINA bertujuan untuk memberikan penyadaran dan pencerahan terhadap umat Islam di Indonesia dan terkhusus di Sulawesi Selatan tentang hakikat permasalahan Palestina, bahwasanya konflik berkepanjangan antara bangsa Palestina yang notabene adalah umat Islam dengan bangsa Yahudi Israel tidak lain adalah disebabkan oleh faktor aqidah dan agama. Kebencian dan permusuhan abadi orang-orang Yahudi kepada umat Muhammad SAW. telah dikupas habis oleh Allah dalam al-Qur’an, termasuk karakter dan watak mereka yang keras kepala, brutal dan suka berkhianat (ingkar janji).
KOMAT PALESTINA juga berkepentingan mengingatkan umat bahwa untuk menghadapi kezholiman Israel dan sekutu-sekutunya selain mengutuk dan terus mendoakan kehancuran mereka dan memang mereka pantas mendapatkannya, berdoa meminta pertolongan Allah untuk umat Islam yang tertindas di bumi al-Quds, dan melakukan penggalangan dana bantuan material, di samping itu juga diperlukan penggalangan para relawan yang siap dikirim ke Palestina untuk meringankan penderitaan dan membantu perjuangan umat Islam di sana hingga mereka benar-benar bisa bebas dan merdeka, menjadi bangsa dan negara yang berdaulat yang dengannya pula masjid al-Aqsha dan al-Quds kembali ke pangkuan umat Islam. Insya Allah, untuk target awal KOMAT PALESTINA akan berusaha merekrut 150.000 relawan yang siap dikirim ke medan jihad di tanah al-Quds di samping menggalang dana minimal 5 Milyar Rupiah untuk disumbangkan ke Palestina.
Komite yang beranggotakan para tokoh dan aktivis yang merepresantasikan perwakilan berbagai elemen umat Islam di Sulawesi Selatan (seperti Muhammadiyah, NU, DDI-AD, Wahdah Islamiyah, Hidayatullah, KPPSI dan HTI) ini juga mengusung jargon persatuan dan ukhuwah Islamiyah Islam dan membawa misi seruan kepada umat Islam untuk bersatu di bawah tuntunan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah sesuai pemahaman generasi Salafush-shalih serta mengajak mereka untuk menyiapkan diri dengan segala bentuk kekuatan dalam menghadapi berbagai ancaman yang dapat merongrong eksistensi aqidah dan segala hak milik berharga umat Islam termasuk membela harga diri saudara-saudara seaqidah di Palestina dan di mana pun serta mempertahankan sejengkal demi sejengkal tanah umat Islam. Semoga Allah Azza Wa Jalla memberikan taufiq dan inayah-Nya kepada komite umat ini dan semoga DIA menyegerakan pertolongan dan kemenangan untuk mujahidin Palestina. Aamiin Ya Rabbal ‘Aalaamiin.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar !!!
DEWAN PENGURUS
KOMITE UMAT UNTUK PALESTINA
KETUA UMUM SEKRETARIS JENDRAL
H. Muh. Zaitun Rasmin, Lc. Drs. H. Aswar Hasan, M.Si.