MAKASSAR, wahdah.or.id — Sekretaris Jenderal Badan Amil Zakat Nasional (Sekjen Baznas) Jaja Jaelani mengatakan, potensi zakat di Indonesia cukup besar, namun pengelolaannya belum optimal. Diperlukan optimalisasi program kerja untuk menggarap potensi yang ada.
“Potensi zakat di Indonesia sangat besar, akan tetapi hasil zakat di Indonesia sekarang hanya mencapai 7 triliun yang seharusnya mencapai 217 triliun, ini membuktikan bahwa perlunya mengoptimalkan program kerja setiap lembaga amil zakat di Indonesia,” ujarnya saat berbicara di arena Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XI DPP Wahdah Islamiyah di hotel Sahid Jaya, Makassar, Sabtu, (22/12) malam.
Ia berharap Lembaga Amil Zakat Wahdah Islamiyah (Lazis Wahdah) dapat bersinergi dalam pengelolaan Zakat di Indonesia.
“Wahdah Islamiyah yang saat ini telah memiliki badan amil zakat tersendiri “Lazis Wahdah” diharapkan bisa bersinergi dalam pengelolaan zakat di Indonesia”, harapnya.
Ia juga mengungkap pengelolaan dana zakat dengan baik bisa dengan cepat membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Kita bisa lihat di Palu. Bahkan Wahdah bisa masuk dengan cepat dan membantu dengan aksi yang sangat-sangat heroik. Untuk itu, dengan adanya potensi zakat sebesar ini maka tentunya kita harus bisa melihat peluang itu dan mengedukasi masyarakat awam tentang pentingnya zakat,” ungkapnya.
Peserta Mukernas sekitar 700 orang utusan 34 DPW, 500 DPD, 140 Muslimah Wahdah Islamiyah se-indonesia mengikuti paparan Jaja tentang zakat dengan seksama.
Mukernas XI DPP Wahdah Islamiyah berlangsung hingga 24 Desember 2018 bertajuk ” Optimalisasi Kader dan peran lembaga menuju visi 2030″.[]
Reporter: Zulkifli Tri Darmawan