Seindah Kesabaran
Data statistik angka kematian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mati bunuh diri menempati urutan kedua sebagai faktor atau penyebab kematian terbanyak dikalangan pemuda dan remaja Amerika Serikat. Adapun faktor pertama adalah adanya tingkat kecelakaan yang sangat tinggi baik kecelakaan lalu lintas, kebakaran, atau lainnya, tetapi kebanyakan kecelakaan ini terjadi juga karena kesengajaan untuk bunuh diri, ini berdasarkan opini para dokter jiwa Amerika Serikat. Berdasarkan data statistik tersebut, juga didapati bahwa 30 % faktor bunuh diri tersebut dikarenakan depresi dan gangguan mental, 30 % lainnya disebabkan reaksi depresi yang disertai dengan konsumsi miras dan narkotika. Adapun sisanya yang 40 % maka disebabkan oleh faktor-faktor lain yang berbeda-beda seperti adanya penyakit menahun dan menyakitkan semisal kanker, atau karena kecewa lantaran ditinggal sang kekasih, dan lain sebagainya.
Berdasarkan opini yang berkembang dikalangan dokter dan ahli kesehatan jiwa, bahwa bunuh diri secara umum, terkhusus lagi pada para pemuda dan remaja, merupakan problem internasional yang diderita oleh seluruh masyarakat dunia dizaman modern ini. Meskipun berbagai keperluan manusia dalam zaman modern ini mudah didapatkan, namun kegagalan utama masyarakat tersebut yang berkisar pada ketidaksanggupan menghadapi tantangan kehidupan masa kini, merupakan penyebab utama adanya bunuh diri, atau minimal melakukan percobaan bunuh diri. Oleh karena itu meskipun sebagian motif bunuh diri ini nampaknya sepele, seperti tidak lulus sekolah, atau terputusnya hubungan cinta, namun motif utama dibalik itu berpusat pada ketidakrelaan atau kekecewaan terhadap fakta yang dihadapinya sebagai hasil dari adanya tekanan jiwa yang beragam sumber dan bentuknya. Sebab itu, motif bunuh diri yang secara nampak ini sangatlah ringan, tapi secara mendalam motif utamanya adalah berbagai problem kehidupan modern semisal kehilangan harta, kehancuran rumah tangga, ketiadaan dukungan dari kerabat, dan handai taulan, merasa sendiri, rasa takut berlebihan terhadap masa depan, ditambah lagi dengan banyaknya fenomena kekerasan, kriminal, dan mudahnya mendapatkan senjata yang digunakan untuk bunuh diri. Sebagian perkara inilah yang menyebabkan banyaknya kasus bunuh diri khususnya dikalangan muda mudi.
Para pengangguran lebih banyak memiliki kecenderungan bunuh diri dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan, dan bisa mendapatkan rezeki. Juga orang-orang yang ditimpa gangguan jiwa seperti depresi, stress berlebihan, atau gangguan mental serta penyakit kejiwaan lainnya, paling cenderung melakukan aksi bunuh diri. Bahkan berdasarkan pendapat para ahli psikolog bahwa setiap penyakit kejiwaan secara umum akan menyebabkan hilangnya keyakinan atau harapan untuk bisa menghadapi problem kehidupan yang mana hal ini menjadi motif utama untuk melakukan aksi bunuh diri.
Semua itu dikarenakan sikap ketidakrelaan terhadap ragam fakta yang dialami dan tidak adanya sikap kesabaran dalam menghadapinya. Hal ini menunjukkan pentingnya akhlak sabar ini bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu ketika kita membahas tentang sabar ini, artinya kita akan membahas tentang suatu akhlak mulia yang disebutkan lebih dari 90 kali dalam Kitab Allah Al-Quran. Sabar ini merupakan salah satu dari empat sifat yang menyelamatkan manusia dari kerugian dan kesengsaraan sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam Surat Al-‘Ashr:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Dan Saling nasehat menasehati dengan kebenaran dan dengan kesabaran”
Tidak ada yang bisa menyelamatkan manusia dari kesengsaraan kecuali dengan mewujudkan empat sifat tersebut yaitu iman, amal shalih, saling menasehati dalam kebaikan, dan saling menasehati dalam kesabaran.
Definisi sabar adalah menahan diri dari keluhan dan sikap ketidak relaan, juga menahan diri dari kelakuan yang menafikan sifat sabar seperti memukul diri, bertengkar, dan sebagainya. Telah banyak dalil yang menyebutkan keutamaan sifat sabar dan orang-orang yang bersabar ini diantaranya:
1.Hamba yang sabar selalu bersama Allah ta’ala, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”1
2.Orang-orang sabar dicintai oleh Allah, sebagaimana dalam ayat Al-Quran, artinya: “Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”2
Sungguh betapa mulianya suatu derajat, dan betapa agungnya suatu martabat bila Anda benar-benar dicintai oleh-Nya, sebab yang paling penting adalah bukan hanya Anda mencintai Allah saja, tapi jika Allah memang benar-benar mencintai dirimu.
3.Pahalanya orang-orang sabar tidak terbatas. Sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas“ 3 Diantara tafsir ayat ini, Qatadah berkata: “Demi Allah, pahalanya orang yang sabar tidak akan ditimbang dan tidak pula ditakar, Anas telah mengabarkanku bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ketika timbangan telah dipasang, didatangkan lah ahli sedekah, lalu pahala mereka diberikan sempurna dengan menggunakan timbangan itu, demikian pula ahli shalat, dan haji, lalu didatangkan orang-orang yang ditimpa bala bencana, namun timbangan tidak dipasang untuk mereka, dan buku catatan amal tidak diberikan pada mereka, hanya saja mereka diberikan pahala yang tak terbatas.” Kemudian Nabi membaca ayat diatas.
Adapun dalil keutamaan sabar dalam hadis maka begitu banyak, diantaranya hadis: “…Shalat itu cahaya, sedekah itu bukti, dan sabar itu penerang…”. Jadi, kesabaran adalah penerang kehidupan dunia dan akhirat.
Sesungguhnya akhlak sabar merupakan sebuah karunia besar yang wajib ada dalam diri setiap muslim dan muslimah, setiap kaya dan miskin, seorang alim dan jahil, yang kecil maupun yang besar. Ia adalah sikap yang diperlukan semua manusia, sebab ia adalah bekal untuk menghadapi berbagai rintangan hidup dan penderitaannya, sebab itu para rasul selalu memiliki sifat sabar dalam gerakan dakwah dan mengemban risalah. Misalnya Ayub ‘alaihissalam yang diuji Allah dengan berbagai penderitaan dan penyakit, akan tetapi ia menghadapinya dengan rasa syukur dan pujian kepada Allah, sebagai tanda keridhaan terhadapnya, dan ketika penderitaannya semakin memuncak maka beliau pun berdoa, yang artinya: “Sungguh aku telah ditimpa penyakit sedangkan Engkau adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”4
Ayub ‘alaihissalaam telah melewati semua penderitaan ini dengan ketabahan dan kesabaran yang panjang, sehingga Allah memujinya dalam firman-Nya, artinya: “Sesungguhnya Kami mendapatinya sebagai orang yang sabar, ia sebaik-baik hamba, sungguh dia taat kepada Allah.” 5 Dalam kisah Ayub ini terdapat pelajaran dan ibrah bagi yang mau mengambil pelajaran dari kesabarannya, sebab hanya mereka yang bisa mendapatkan manfaat dari kisah-kisah orang sabar, serta memahami bahwa kesabaran merupakan suatu derajat mulia sehingga mereka pun bisa bersabar dengan mengharap keridhaan Allah ta’ala.
Seorang mukmin pasti tahu bahwa Allah kadang mengujinya dengan berbagai musibah, agar Dia menguji kadar kesabarannya, dan menuliskan baginya pahala yang besar, serta menghapus segala dosa dan kesalahannya. Sifat sabar ini sangat urgen dalam berbagai pekerjaan dan amalan, sebab dalam mengerjakan aktifitas harian tentu memerlukan sikap sabar, juga bergaul dengan manusia, melakukan aktifitas sekolah, menulis makalah, semuanya memerlukan ketabahan dan kesabaran, dan tidak akan sukses kecuali dengan kesabaran.
(Sumber: Buku “I Am Islam” (hal.153-156), Karya: Dr. Jamal Al-Humaili hafudzhahullah, Penerjemah: Maulana La Eda)
1 .QS Al-Anfaal: 46
2 .QS Aali Imran: 146
3 .QS Az-Zumar: 10
4 .QS Al-Anbiya: 83
5 .QS Shaad: 44